Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Televisi Analog Pensiun 2 November, Pastikan Televisi di Rumah Anda Siap

6 Oktober 2022   02:34 Diperbarui: 6 Oktober 2022   02:36 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://aceh.tribunnews.com/

Kenapa, karena untuk jaminan bahwa STB pasti bisa digunakan.  Serta, semua fitur di siaran digital bisa berfungsi optimal.  Sedangkan bagi masyarakat yang tidak mampu, pemerintah menyiapkan STB gratis.  Ribet, dan ngejelimet yah?  Sebenarnya tidak juga, karena semua telah dipersiapkan pemerintah dengan mempertimbangkan beberapa kebaikannya.

Ehhmmm...apa sih kelebihannya TV digital?

  • Inilah kelebihan siaran televisi digital yang bisa dinikmati masyarakat, yaitu:
  • Kualitas siaran yang lebih stabil dan tahan terhadap gangguan (interferensi, suara dan/atau gambar rusak, berbayang, dsb).
  • Memungkinkan siaran dengan resolusi HDTV secara lebih efisien.
  • Kemampuan penyiaran multichannel dan multiprogram dengan pemakaian kanal frekuensi yang lebih efisien.
  • Kemampuan transmisi audio, video, serta data sekaligus.

Lalu mungkin ada pertanyaan, keuntungannya apa jika migrasi ke digital?

Sulit untuk dicerna dan dipahami masyarakat.  Tetapi sebagai gambarannya dengan migrasi siaran televisi analog ke digital bisa menghemat pita frekuensi hingga 112MHz.  Diketahui selama ini penyiaran TV analog boros dalam penggunaan frekuensi penyiaran.  

Sehingga dengan ketersediaan frekuensi setelah migrasi siaran dari televisi analog ke digital juga akan berdampak pada persiapan adopsi jaringan 5G di Indonesia. Ujungnya, masyarakat bisa mendapatkan jaringan internet yang sangat cepat dengan 5G nantinya.

Pertimbangan lainnya lagi, jika dengan teknologi analog dibutuhkan frekuensi 8 Mhz, maka pada digital frekuensi sebesar ini dapat digunakan untuk memancarkan 5 siaran televisi.  Bahkan jika di teknologi analog perangkat strukturnya hanya bisa untuk 1 stasiun TV, maka pada digital 1 infrastruktur bisa untuk 13 stasiun.  Kesimpulannya banyak hal yang bisa dihemat dan dikembangkan dengan digital, sekaligus menghasilkan kualitas dan kuantitas yang jauh lebih baik.

Bagaimana, apakah kita sudah siap?  Ada baiknya kita bantu pemerintah menjadi duta mensosialisasikan ASO atau migrasi ke TV digital.  Inilah tonggak sejarah yang mengawali siaran digital pertama di Indonesia.

Sumber:

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20221005015954-213-856418/benarkah-warga-tak-siap-hijrah-ke-tv-digital

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun