Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Persahabatan Anjing dan Kucing

26 Februari 2021   04:17 Diperbarui: 26 Februari 2021   04:23 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.halodoc.com/

Konon anjing dan kucing musuh bebuyutan dari nenek moyang mereka, begitu kata orang. Tetapi, tidak kataku! "What, apa iya? Kok bisa sih, bohong yah?" Pasti deh begitu kebanyakan komentar yang muncul. Hehehh..... percayalah, aku tidak bohong!

Aku memang menyukai hewan peliharaan. Menurutku mereka bisa dijadikan sahabat yang ngertiin banget. Tidak hanya anjing yang menjadi sahabatku. Tetapi aku juga pernah mempunyai kelinci, kura-kura, burung dan terkocak anak ayam!

Anehnya, aku sebel dengan kucing! Menurutku kucing dengan segala kastanya tidak menarik, kecuali satu ekor kucing bernama Manis! Tidak favorit, tetapi menempati kenangan istimewa untukku.

Cerita tentang dulu ketika usia bocah aku pernah memelihara Whitty. Seekor anjing jenis Maltese yang aku pelihara sejak bayi usia 1 bulan! Pernah dalam salah satu artikelku berjudul "Ketika Whitty Menutup Matanya Untukku," aku bercerita tentang persahabatan kami. Tetapi, jauh sebelum Whitty datang, di rumah kami sudah kedatangan seekor kucing kampung yang diberi nama oleh adekku, si Manis.

Tidak tahu persisnya datang darimana, tahu-tahunya saja si Manis ini betah banget di rumah kami. Awalnya datang dan pergi, lama-lama tidak pernah pergi lagi! Yup, alias menetap di rumah kami seterusnya.

Menurutku Manis tidak ada istimewanya, kecuali memang sikapnya sangat manis. Seperti kebanyakan kucing kampung, bulunya juga biasa saja, warna kekuningan campur putih. Manis juga tidak gemuk, sedang sajalah beratnya. Kehadiran Manis tidak wow..., mungkin karena kami lebih suka memelihara anjing daripada kucing.

Begitu pun, kami membiarkan Manis tinggal di rumah kami. Manis boleh masuk ke dalam rumah, tetapi tidak ke kamar. Tidak juga boleh tidur di dalam rumah, sehingga kalau malam Manis kami biasakan tidur di garasi mobil saja. Seperti namanya, Manis terbilang kucing yang manis sikapnya. Tidak merusak, dan tidak pernah mencolong makanan.

Hingga kemudian Whitty menjadi bagian dari keluarga kami. Bayi Whitty yang menggemaskan ternyata juga menggemaskan si Manis. Tidak seperti kucing dan anjing pada umumnya, entah bagaimana keduanya akur bersahabat. So sweet, Manis seolah memposisikan dirinya sebagai kakak si Whitty.

Manis tidak pernah cemburu sewaktu kami selalu menyediakan semangkok susu untuk Whitty, dan juga memberikan rutin makanan dalam wadah lucu. Yup, bukti kami sekeluarga memang menyayangi Whitty. Sedangkan Manis tidak ubahnya "tamu" di rumah kami yang kami perlakukan baik dengan sungguhan makan dan minuman seadanya.

Keduanya tidak pernah cakar-cakaran atau baku hantam seperti konon kata orang. Tidak ada sama sekali! Mereka berdua tumbuh bersama, entah sebagai kucing atau sebagai anjing. Heheh...aku rasa mereka juga tidak tahu siapa sih identitas sebenarnya masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun