Para penderita megalomania berimajinasi bahwa dirinya memiliki relasi dan kekuatan hebat. Â Delusi bukan halusinasi, karena halusinasi adalah dimana merasa mendengar suara atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Â Sedangkan delusi adalah gangguan pemikiran seseorang yang meyakini sesuatu tetapi nyatanya tidak sesuai kenyataan.
Para penderita megalomania umumnya memiliki kemampuan sebagai pemimpin dan kelebihan mempengaruhi orang lain. Â Itulah sebabnya, mereka senang jika memiliki pengikut karena mereka akan mendapatkan penghormatan, pujian dan sanjungan dari pendukungnya.
Menurut pendapat ahli, Sigmund Freud (1856-1939), dikatakan narsisistik (narcissistic) termasuk kategori megalomania, karena juga diketemukan kecenderungan pengagungan diri berlebihan.
Sedangkan pendapat lainnya, Rita L. Atkinson dkk di dalam buku Pengantar Psikologi (1993:281) menyebutkan bahwa megalomania termasuk narcissistic personality disorder (gangguan kepribadian narsisistik). Â
Dimana pengidapnya adalah orang yang mempunyai ambisi pribadi yang melambung tinggi dan dipenuhi dengan khayalan sukses. Â Selalu mencari pujian dan perhatian, tidak peka terhadap kebutuhan orang lain, dan justru sering mengeksploitasinya
Penyebab megalomania tidak diketahui dengan pasti. Â Tetapi, para ahli menyakini sejauh ini faktor biologis dan genetic adalah kemungkinan terbesarnya. Â Menurut seorang ahli klinis Steve Bressert, gangguan kepribadian megalomania merupakan gambaran pola perilaku yang sudah lama dan bertahan lama. Â
Mereka paling sering didiagnosis pada usia dewasa, dan jarang bisa didiagnosis pada usia muda. Â Beberapa kemungkinan faktor penyebabnya, adalah:
- Penyakit mental di keluarga
- Ketidakseimbangan kimia dalam otak (neurotransmitter)
- Stres
- Penyalahgunaan narkoba
- Kurangnya interaksi sosial
Pertanyaannya, apakah megalomania bisa disembuhkan?
Ngerinya jawabannya tidak. Â Para pengidap megalomania sulit menerima kekalahan, karena bagi mereka dirinya yang terbaik. Â Justru mereka akan membalik cerita seperti terzolimin atau dicurangin. Â Terbaik untuk mengatasinya adalah mengurangi melalui pendekatan personal melalui terapi oleh ahlinya.
Begitulah sekilas gambaran jika mungkin dalam pergaulan kita bertemu dengan orang-orang yang modelnya seperti ini. Â Tidak ada gunanya kita berdebat, karena mereka sendiri tidak menyadari betapa menyebalkannya mereka. Â