Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Suatu Ketika

26 September 2020   00:37 Diperbarui: 26 September 2020   01:13 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Santai penulis menjawab,"Hahah....gile lu Shin!  Gimana caranya sampai lu bisa hamil anak laki orang, sakti betul lu."  Lanjut Dina yang pegang kendali pembicaraan karena di seberang sana Shinta nggak diam-diam nangis mulu.

"Begini yah Shin, emangnya lu mau bunuh diri gimana?  Mau loncat, atau minum baygon?  Yakin lu pasti berhasil.  Nah kalau gagal, terus gimana.  Khan jadi double malunya.  Lagipula kalau berhasil, emangnya lu pikir semua jadi selesai?" begitu cerocos penulis.

"Asal lu tahu yah Din, di neraka itu dipastikan nggak enak.  Sekali lu disana, kagak bisa kemana-mana lagi, abadi lu disana," jelas Dina sotoy.

Terdengar Shinta kembali bersuara meski masih kacau, campur dengan tangisnya.  "Gw khilaf Din.  Khan lu tahu kerjaan gw di lapangan, dan pas keluar itulah gw dan bos "nyambi" ngisi waktu.

Nggak terasa cinta terlarang gw ini sudah jalan nyaris setahun. Sampai akhirnya gw sadar kalau sekarang gw hamil.  Jangan salahin dia Din, karena bos gw itu belum tahu.  Nggak mau gw masalah tambah kacau," jelas Shinta yang masih sempat-sempatnya mau jadi malaikat disaat dirinya sendiri mau jadi setan kepikiran bunuh diri.

Terhenti dan hening sejenak

Lanjut Shinta bersuara,"Gw sebenarnya takut bunuh diri.  Gw nggak tahu caranya gimana, tapi gw takut segalanya."

Mencoba sabar penulis mendengarkan, sementara jujurnya penulis juga panik.  Panik karena kerjaan kantor jadi nggak jelas kapan selesai, dan pastinya panik gila ini bocah kok mau bunuh diri.  Nggak lucu banget khan punya daftar nama teman yang meninggal karena bunuh diri.

"Gini Shin, gw nggak tahu cara nolong lu.  Tapi, bunuh diri jelas nggak nolong lu samasekali.  Gw jamin lu bakalan jadi setan penghuni neraka.  Lha, lu belum kelar urusan didunia tapi sudah datang duluan, itu khan bikin Tuhan kesal," kembali sotoy penulis menjelaskan.

Lanjut penulis nyerocos,"Secara agama aja dilarang Shin.  Lagipula, lu udah bikin satu kesalahan.  Harusnya lu benerin dong.  Geblek aja ini malah lu perparah."

Kembali lanjut penulis nyerocos karena suara diseberang terus sesegukkan nangis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun