Belum lagi kemungkinan kejutan yang bisa timbul. Hehehe...bukan rahasia lagi kalau apapun di negeri ini bisa dikemas menjadi materi demo. Sing penting ada yang ngokosin!
Kembali kepada Pilkada yang tahun ini berjuta rasanya karena menurut penulis, perjuangan bukan milik kontestan, tetapi juga pemilihnya.
Lupakan kontestan yang pastinya habis-habisan mencuri hati pemilihnya. Bermodal seluruh jiwa dan raga, termasuk rupiah ikutan mendukung deras, sederas partai pengusungnya.Â
Tetapi bagaimana dengan masyarakat, karena Pilkada kali ini sebenarnya juga sebuah perjuangan. Mereka berjuang saat mendatangi bilik pemilihan nanti. Bedanya tidak ada rupiah dan partai yang mengusung masyarakat, kecuali suara hati demi memenangkan pilihannya.
Beberapa saran penulis kepada para pemilih
- Pilihlah sesuai suara hati, dan bukan suara yang bayar
- Pilihlah pemimpin yang rekam jejaknya bersih, karena itu cermin dari kepemimpinannya nanti
- Jadilah pemilih yang cerdas, tahu membedakan nyata dan mimpi
- Jadilah pemilih yang jujur
- Jangan jatuh dalam praktek SARA yang melibatkan segala rupa perbedaan suku, agama dan ras
Berharap Pilkada 2020 tidak menjadi kesia-siaan. Ingat, tidak hanya anggaran yang digelontorkan. Tetapi ada nyawa menjadi pertaruhan besar disini demi pemimpin yang diharapkan mampu memperjuangkan rakyatnya nanti.