Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pilkada Perjuangan Siapa?

2 Agustus 2020   03:05 Diperbarui: 2 Agustus 2020   03:05 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Liputan6.com

Sudah jamak rasanya setiap pemilihan pemimpin tingkat apapun selalu saja gegap gempita. Mendadak semua menjadi ramah dan peduli kepada pemilihnya. Tetapi, cerita akan banting stir saat pesta usai. Heheh....itu pastinya cerita yang kita sudah hafal luar kepala. Tidak wajar, tetapi terjadi dan lumrah akhirnya.

Terkhusus Indonesia, Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) tahun ini ceritanya jadi ngeri-ngeri sedap. Semua karena bro Covid-19! Virus tukang onar yang meluluh lantakan seisi dunia, termasuk Indonesia negeri yang kita cintai ini.

Sebenarnya apa sih Pilkada itu?

Pilkada itu adalah Pemilihan Kepala Daerah oleh penduduk yang sudah memenuhi syarat sebagai pemilih. Nantinya penduduk akan memilih kepala daerah beserta wakil bersamaan. Adapun kepala daerah yang dimaksud disini adalah untuk:

  • Tingkat Provinsi, Gubernur dan Wakil Gubernur
  • Kabupaten, Bupati dan Wakil Bupati
  • Kota, Wali kota dan Wakil Wali kota

Adapun yang menjadi pemikiran adalah wacana kesepakatan pemerintah bersama DPR dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyelenggarakan Pilkada pada 9 Desember 2020 yang akan dilakukan serentak di 224 kabupaten dan 37 kota. Inipun sudah geser 3 bulan dari jadwal sebelumnya September.

Ada yang salah?

Tidak juga! Hanya saja Indonesia tahu bahwa belakangan ini Covid mengamuk, dan sudah tembus angka 100 ribu. Padahal sudah dengan segala macam upaya pemerintah dan jajarannya menekan Covid.

Tetapi faktanya, lihat saja sendiri sikap dan keacuhan masyarakat terhadap Covid seperti adu gila siapa lebih ganas, Covid atau masyarakat.

Tidak bermaksud mengatakan Pilkada tidak penting. Jelas memiliki kepala daerah itu penting, dan itu termasuk pesta demokrasi. Artinya, rakyat diberikan kesempatan memilih sesuai suara hatinya.

Persoalannya pandeminya ini ngeri banget! Korbannya bisa sampai setengah populasi dunia saat ini. Mikir sajalah, apakah cukup dengan bermodal sanitizer, dan segala perkakas perang melawan Covid bisa menjamin Pilkada tidak menjadi klaster barunya nanti?

Belum lagi kemungkinan kejutan yang bisa timbul. Hehehe...bukan rahasia lagi kalau apapun di negeri ini bisa dikemas menjadi materi demo. Sing penting ada yang ngokosin!

Kembali kepada Pilkada yang tahun ini berjuta rasanya karena menurut penulis, perjuangan bukan milik kontestan, tetapi juga pemilihnya.

Lupakan kontestan yang pastinya habis-habisan mencuri hati pemilihnya. Bermodal seluruh jiwa dan raga, termasuk rupiah ikutan mendukung deras, sederas partai pengusungnya. 

Tetapi bagaimana dengan masyarakat, karena Pilkada kali ini sebenarnya juga sebuah perjuangan. Mereka berjuang saat mendatangi bilik pemilihan nanti. Bedanya tidak ada rupiah dan partai yang mengusung masyarakat, kecuali suara hati demi memenangkan pilihannya.

Beberapa saran penulis kepada para pemilih

  1. Pilihlah sesuai suara hati, dan bukan suara yang bayar
  2. Pilihlah pemimpin yang rekam jejaknya bersih, karena itu cermin dari kepemimpinannya nanti
  3. Jadilah pemilih yang cerdas, tahu membedakan nyata dan mimpi
  4. Jadilah pemilih yang jujur
  5. Jangan jatuh dalam praktek SARA yang melibatkan segala rupa perbedaan suku, agama dan ras

Berharap Pilkada 2020 tidak menjadi kesia-siaan. Ingat, tidak hanya anggaran yang digelontorkan. Tetapi ada nyawa menjadi pertaruhan besar disini demi pemimpin yang diharapkan mampu memperjuangkan rakyatnya nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun