Mohon tunggu...
Destin novitasari
Destin novitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Magister Keamanan Maritim Universitas Pertahanan RI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pertarungan di Samudera: Kedaulatan Indonesia dalam Genggaman Konflik Laut China Selatan Selatan

2 Mei 2024   19:30 Diperbarui: 2 Mei 2024   20:13 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Indonesiadefense.com

- Penegasan hak maritim di Laut Natuna

Indonesia mempunyai hak berdaulat di zona ekonomi eksklusif, termasuk Laut Natuna, sebagaimana dituangkan dalam Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) III tahun 1982. Hak-hak ini diakui oleh hukum internasional, dan Indonesia mempunyai undang-undang yang mengaturnya. melindungi zona ekonomi eksklusifnya (Zainul et al., 2021). Negara ini menghadapi tantangan dari klaim luas Tiongkok di Laut Cina Selatan, namun Indonesia tetap teguh mempertahankan kedaulatannya dan menegaskan haknya atas Laut Natuna. Indonesia juga menekankan pentingnya penegakan hukum internasional dan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) dalam menyelesaikan sengketa maritim. Sebagai pemain kunci di kawasan ini, Indonesia memainkan peran penting dalam mendorong perdamaian dan stabilitas di Laut Cina Selatan dan mendukung tatanan berbasis aturan di kawasan. Dengan menjunjung tinggi hukum internasional dan mendukung tatanan berbasis aturan, Indonesia memberikan contoh positif bagi negara-negara lain di kawasan. Komitmen Tiongkok terhadap keamanan dan kerja sama maritim membantu mencegah meningkatnya ketegangan dan berkontribusi terhadap stabilitas Laut Cina Selatan secara keseluruhan. Komitmen kuat Indonesia dalam memanfaatkan potensi maritim untuk mencapai kepentingan nasional dalam Visi Indonesia Emas 2045 melalui konsep poros maritim dunia terlihat dari strategi diplomasi maritim yang komprehensif. Dengan berfokus pada upaya keamanan, ekonomi, dan diplomasi, Indonesia bertujuan untuk memperkuat posisinya sebagai kekuatan maritim global, yang berdampak pada dinamika regional dan global

- Upaya diplomasi untuk menyelesaikan konflik secara damai

termasuk terlibat dalam dialog multilateral dengan negara-negara lain di kawasan, seperti Tiongkok, Filipina, dan Vietnam, untuk mengatasi sengketa wilayah dan meningkatkan kerja sama. Dengan berpartisipasi aktif dalam platform seperti Forum Regional ASEAN dan KTT Asia Timur, Indonesia dapat menyuarakan keprihatinannya, membangun kepercayaan, dan berupaya menemukan solusi yang saling menguntungkan. Melalui upaya diplomasi tersebut, Indonesia mampu memainkan peran penting dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut Cina Selatan.

- Kesiapan militer untuk mempertahankan perairan Indonesia

juga penting dalam menjamin perlindungan kedaulatan nasional. Indonesia telah berupaya meningkatkan kemampuan angkatan lautnya dan melakukan latihan militer bersama dengan sekutu seperti AS dan Australia untuk memperkuat postur pertahanannya. Upaya tersebut bertujuan untuk mencegah potensi ancaman terhadap wilayahnya (Taylor, 2011). Namun, meningkatnya kehadiran militer Tiongkok di kawasan Laut Cina Selatan menimbulkan tantangan yang menimbulkan kekhawatiran akan potensi konflik di kawasan tersebut (Joni & Wayan, 2022). Kombinasi upaya diplomasi dan kesiapan militer ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam menjaga kepentingannya dan mendorong perdamaian di kawasan. Pada akhirnya, pendekatan seimbang yang menggabungkan diplomasi dan pertahanan akan sangat penting dalam menjaga stabilitas di Laut Cina Selatan.  Indonesia telah memperdalam hubungan pertahanannya dengan AS, termasuk pembelian helikopter Apache dan jet tempur F-16, namun insiden baru-baru ini menimbulkan kekhawatiran mengenai sistem akuisisi dan kualitas peralatan yang diperoleh (John, 2015) . AS telah terlibat dalam penjualan peralatan militer ke Indonesia, namun terdapat tantangan terkait transfer teknologi dan desakan Indonesia untuk menyertakan peralatan tersebut dalam pembelian peralatan militer internasional (John, 2015). Upaya negara ini untuk mencegah potensi ancaman mencerminkan dedikasinya dalam melindungi wilayahnya dan memastikan stabilitas di Laut Cina Selatan. Dengan menerapkan pendekatan seimbang yang menggabungkan diplomasi dan pertahanan, Indonesia bertujuan untuk menavigasi lanskap geopolitik yang kompleks di kawasan sekaligus mendorong perdamaian dan keamanan bagi semua pihak yang terlibat


Tantangan terhadap kedaulatan Indonesia di Laut Cina Selatan

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia menghadapi tantangan terhadap kedaulatannya di Laut Cina Selatan akibat klaim wilayah yang tumpang tindih oleh negara lain di kawasan. Terlepas dari tantangan-tantangan ini, Indonesia tetap teguh mempertahankan wilayah dan hak maritimnya. Melalui negosiasi diplomatik dan pencegahan militer, Indonesia berupaya menegaskan kedaulatannya dan menjaga stabilitas di kawasan. Ketika ketegangan terus meningkat di Laut Cina Selatan, Indonesia tetap berkomitmen untuk menegakkan hukum internasional dan mendorong penyelesaian damai terhadap sengketa wilayah.

- Meningkatnya serangan Tiongkok ke perairan Indonesia

Indonesia telah meningkatkan kehadiran angkatan lautnya dan melakukan patroli bersama dengan Malaysia dan Filipina di Laut Sulu untuk melindungi kedaulatannya (Jonny et al., 2024). Indonesia telah terlibat dalam upaya diplomatik untuk memperkuat aliansi dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya untuk membentuk front persatuan melawan negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Jepang, India, dan Tiongkok. Negara-negara besar ini telah meningkatkan kepentingan kebijakan mereka di Asia Tenggara karena kawasan ini merasakan pengaruh strategis yang semakin besar, khususnya posisi sentral Indonesia. Persaingan antara negara-negara besar untuk mendapatkan hubungan yang lebih erat dan pengaruh yang lebih besar dengan negara-negara regional telah menghasilkan berbagai perjanjian perdagangan dan kemitraan. Namun, ada juga peningkatan kerja sama kebijakan di antara negara-negara besar dan negara-negara Asia Tenggara, seperti yang terlihat dalam latihan bantuan bencana di bawah Forum Regional ASEAN. Kepentingan negara-negara besar di Asia Tenggara telah memperkuat ASEAN dan membantu negara-negara Asia Tenggara dalam meningkatkan keamanan, akses pasar, dan pengaruh diplomatik mereka (Cook, 2014). Meningkatnya perhatian ini juga menimbulkan kekhawatiran mengenai potensi perebutan kekuasaan dan konflik di kawasan. Ketika negara-negara besar terus bersaing untuk mendapatkan pengaruh, negara-negara Asia Tenggara harus berhati-hati untuk memastikan kepentingan mereka terlindungi. Hubungan dinamis antara negara-negara besar dan negara-negara ASEAN akan terus membentuk lanskap politik dan ekonomi Asia Tenggara di tahun-tahun mendatang.

- Potensi eskalasi ketegangan dengan Tiongkok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun