Mohon tunggu...
Desta Patrine
Desta Patrine Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Psikologi Universitas Pembangunan Jaya

Hobi= menyanyi,menari Mahasiswi Psikologi Universitas Pembangunan Jaya

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Cara Menghilangkan Trauma Psikologis pada Anak

8 Juni 2023   10:02 Diperbarui: 10 Juni 2023   17:56 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak mengalami trauma akibat kekerasan. Sumber: Shutterstock via kompas.com

Perubahan emosi merupakan gejala yang paling mungkin terlihat ketika anak mengalami trauma. Anak yang mengalami trauma biasanya menjadi lebih sering ketakutan, bahkan pada sesuatu yang seharusnya tidak perlu ia takuti. Selain itu, anak juga sering merasa sedih dan menangis tanpa sebab. Bahkan, tak jarang ia suka menyalahkan dirinya sendiri.

Ilustrasi anak trauma akibat kekerasan. Sumber: Shutterstock via kompas.com
Ilustrasi anak trauma akibat kekerasan. Sumber: Shutterstock via kompas.com

*Menjadi pendiam

Tiba-tiba anak menjadi pendiam dan tertutup. Apalagi kalau anak sampai menjauh. Cobalah tanyakan apa yang sedang mereka pikirkan atau seputar perubahan perilakunya tersebut. Jika pendekatan yang kamu lakukan berhasil, biasanya sedikit demi sedikit anak akan bercerita.

Beberapa hal yang bisa orangtua lakukan di rumah untuk membantu anak keluar dari trauma yang dialaminya:

1.        Berikan rasa tenang

Beri tahu anak kalau trauma dapat di alami siapa saja. Selain itu,sampaikan juga bahwa rasa cemas merupakan hal wajar.

2.        Latih keberanian anak

Latih keberanian anak dengan jangan  biarkan anak tenggelam pada traumanya karena dapat menyebabkan anak cemas dan takut.  Orang tua harus melatih anak untuk menyikapi secara bijak suatu kejadian yang terjadi saat itu.

3.        Bimbing anak dengan sabar

Orang tua harus sabar mendampingi  anak melewati masa -masa penuh kecemasannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun