Mohon tunggu...
Desta nuzulnur
Desta nuzulnur Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

UIN MALIKI MALANG PIAUD19

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget

22 Maret 2021   19:06 Diperbarui: 22 Maret 2021   19:32 1432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

pada kesempatan kali ini,penulis akan memaparkan sedikit pengetahuan tentang teori Jean Piaget

mari kita simakk penjalasan di bawah ini

Asumsi Dasar Teori Jean Piaget

Pemikiran dasar dari teori Piaget terdapat pada konsep konstruktivisme sifat kecerdasan dan faktor-faktor penting dalam perkembangan kognitif. yang di antaranya :

Konstruktivisme dalam Kecerdasan

Jean piaget menjelaskan bahwa pengetahuan merupakan konstruksi dari seseorang yang mengetahui, maka tidak bisa di transfer kepada penerima yang pasif. penerima harus aktif mengkontruksi pengetahuan tersebut. onjek ataupun lingkungan hanya sebagai sarana untuk terjadinya konstruksi tersebut. 

Piaget percaya bahwa setiap makhluk hidup perlu beradaptasi dan mengeorganisasi lingkungan fisik disekitarnya supaya tetap bertahan hidup. Tubuh dan pikiran juga mengalami hal yang sama sehingga perkembangan pemikiran juga sama dengan perkembangan biologis. Piaget menggunakan beberapa istilah baku untuk menjelaskan proses anak mencapai pengertian, mulai dari Skema, Asimilasi, Akomodasi, dan Equilibration.

Skema adalah suatu struktur mental atau kognitif yang dengannya seseorang secara intelektual beradaptasi dan mengkoordinasi lingkungan sekitarnya. Skema tidak dapat dilihat karena ia hanyalah suatu rangkaian proses dalam sistem kesadaran setiap anak.

Asimilasi adalah proses kognitif yang berfungsi mengintegrasikan persepsi, konsep ataupun pengalaman bau ke dalam skema atau pola yang sudah ada dalam pikiran anak.

Akomodasi terjadi jika seorang anak tidak mampu mengasimilasikan pengalaman yang baru itu dengan skema yang telah dimiliki, dalam hal seperti ini anak akan mengakomodasi artinya membentuk skema baru yang tidak cocok dengan rangsangan pertama sehingga anak memodifikasi skema yang ada sehingga cocok dengan rangsangan terakhir

Equilibration adalah keseimbangan antara asimilasi dengan akomodasi yang berfungsi sebagai pengaturan diri secara mekanis untuk mengatur keseimbangan proses asimilasi dan akomodasi. Equilibration membuat seseorang dapat menyatukan pengalaman luar dengan struktur dalamnya sehingga terjadi keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi.

Kerangka Kerja Penelitian Piaget

Pendekatan Piaget untuk belajar pengembangan inovasi sendiri suatu kecerdasan. Piaget membentuk kerangka penelitiannya dan teori dari filosofi dsiplin ilmu, biologi, dan psikologi.

Sifat Kecerdasan

Kecerdasan bukan sifat statis yang dapat dikaji dengan kuantitatif. Asumsi dasar dari teori Piaget adalah kecerdasan manusia dan biologi. Kecerdasan, seperti suatu organisme biologi, adalah sebuah sistem yang tumbuh dan berkembang juga, kedua di organisir sistem yang berinteraksi dengan lingkungan, dan mereka membangun struktur yang mereka perlukan untuk beradaptasi dengan lingkungan ( Piaget, dalam Bringuier, 1980 )

Piaget melihat bahwa organisme bukan merupakan agen pasif di kognitif perbaikan manajemen ini di dukung oleh penelitian awal pada individu. Kecerdasan membangun struktur kognitif yang diperlukan dalam proses adaptasi untuk lingkungan.

Tahap Perkembangan Jean Piaget

Sensori Motor ( 0 - 2 )

Bayi menggunakan  kemampuan perasaan dan motor untuk memahami dunia. Umur satu sampai empat bulananak sudah mulai mendapat stimulus dari orang tua dengan respon yang sama secara terus-menerus, seperti merespon dengan menyemburkan bibirnya. Umur empat sampai dua belas bulan anak sudah mampu menggenggam dan meremas-remas permainan yang ada disekitarnya. Umur dua belas sampai dua puluh empat bulan anak mulai membangun gambaran mental seperti mampu menaruh mainan, membuka pintu, menggunakan boneka untuk diduduki, dihisap atau di lempar. 

Tahap Praoperasional ( 2 - 7 Tahun )

Pada tahap ini anak mampu melakukan kegiatan seperti menulis huruf, menggambar dan perkataannya mudah dimengerti. Anak juga mulai menggunakan permainan simbol seperti bermain dengan benda yang berbentuk kotak ia perumpamakan dengan sebuah meja, kertas yang dirobek-robek diperumpamakan menjadi makanan.

Dengan persimbolan ini maka akan memahami masa lalu dengan masa depan, contohnya jika anak menangis karena ibunya kemudia berkata " ibu akan meninggalkanmu" disini anak akan berhenti menangisnya, kemudian jika kakak bertanya " kemarin jatuh dari sepeda sakit kan" anak akan memperlihatkan raut wajah yang sedih.

pada tahap perkembangan ini anak tidak mampu mengamati dalam bentuk volume, misalnya ada 2 gelas air putih yang gelas pertama kurus namun tinggi, sedangkan gelas kedua pendek namun lebar tentu anak pada tahap usia ini akan memikih gelas yang kurus dan tinggi karena menurut mereka gelas tersebut memiliki isi yang lebih banyak dari pada gelas yang pendek.

Tahap Operasional konkret ( 7 - 11 Tahun )

Pada tahap ini anak mulai mempunyai kemampuan untuk mengamati volume, panjang dan angka. usia tujuh sampai delapan tahun anak akan membangun pengetahuan sifat kekal dari suatu bahan, misalnya anak sedang bermain plastisin seberat 2 ons kemudian ia gulung menjadi ramping lalu plastisin tersebut dipotong menjadi beberapa bagian namun jika dijadikan satu kembali maka plastisin tersebut akan tetap sama dari sebelumnya. Usia sembilan dan sepuluh tahun mereka belajar merangkai dan mengelompokkan.

 Tahap Formal Operasional ( 11 - dewasa )

Pada tahap ini anak usia dini mampu menyesuaikan diri dengan realita dan haus akan pengetahuan, namun dengan banyaknya hafalan yang di tanggung oleh anak tentu akan merugikan anak tersebut. Pada tahap ini anak mampu berfikir secara sistematik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun