Mohon tunggu...
DesoL
DesoL Mohon Tunggu... Penulis - tukang tidur

â–ªtidak punya FB/Twitter/IG dan sejenisnyaâ–ª

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Rindu hanya Sebatas Angan-angan, Sahyul!

19 Juni 2017   13:00 Diperbarui: 19 Juni 2017   13:03 1714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pic: abstract.desktopnexus.com

Terbangun aku. Mematung. Awasi bayang-bayang di balik jendela. Menduga-duga kau menyergap tubuhku. Menggulungku dengan ribuan rindu.

Ah, rindu rupanya hanya sebatas angan-angan, Sahyul!

Yang tak pernah bisa diraih. Hati menjadi perih. Seperti buih yang dipecahkan sebelum menyentuh kaki langit.

Aku tak hendak cemburui pelangi, Sahyul!

Aku hanya akan melipat keindahannya. Menggunting tiap warnanya. Memasukkannya dalam kantong bajuku. Dan melupakan kamu.

*rangkaian puisi sebelumnya:

Sebelum Malam Kuletakkan di Pangkuanmu Desol

Melumat Neraka di Bibir Sahyul

Desol, Tetaplah di Bumi untuk Mencemburui Pelangi

Rindu hanya Sebatas Angan-angan, Sahyul

Mempertanyakan Cahaya yang Masih Menyala-nyala di Hati Desol

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun