Pikiran melayang entah kemana malam ini. Mencoba melihat judul judul buku diatas lemari yang tersusun rapi berharap ada inspirasi yang menghampiri. Ada beberapa buku yang belum dibaca. Mencoba mencari judul bacaan yang sesuai dengan mood hari ini, dan ternyata jari ini terhenti di sebuah judul yang menginspirasi. "Kujemput Maut dengan Lembut". Rasullullah SAW bersabda, bahwa orang cerdas adalah orang yang senantiasa mengingat mati. Mencoba muhasabah diri dengan mengambil teladan dari judul ini.Â
Buku ini berisi tentang kisah hidup seorang ustadzah yang sangat saya kagumi keteladanannya sejak dulu. Beliau srikandi yang perjuangannya untuk islam sangat patut dicontoh. Satu hal yang membuat saya sangat takjub yaitu beliau punya 13 orang anak yang kesemuanya hafiz/ah atau penghafal Qur'an.
Betapa bahagianya beliau jika kelak di akhirat dipakaikan mahkota dan jubah penghafal Qur'an oleh Allah SWT. Nama beliau adalah ustadzah Yoyoh Yusroh.
Pasti pembaca sudah tahu banyak tentang beliau. Disini saya hanya ingin membangkitkan ghiroh kita terkhusus saya untuk tetap istiqomah di jalan kebaikan bagaimanapun keadaannya.
Serta senantiasa berusaha untuk mengamalkan nilai nilai islam dalam tiap detik nafas kehidupan. Semoga niat baik ini menjadikan keberkahan bagi siapa saja yang membaca artikel ini hingga tuntas.Â
Yoyoh Yusroh, pribadi sederhana nan bersahaja. Kuantitas dan kualitas adalah motto hidup yang dipegang beliau dalam membesarkan anak anaknya. Sehingga tidak heran jika kesemua anaknya adalah penghafal Al-Qur'an.
Allah Maha Tahu beliau mampu mencetak generasi generasi pencinta islam, sehingga diamanahi anak sebanyak ini. Beliau adalah sosok yang sangat mencintai Al-Qur'an, selalu membaca dan menghafal Qur'an dengan indahnya.
Beliau mengenalkan Qur'an dengan lembut pada anak anaknya, sehingga muncullah 13 penghafal Qur'an dari hasil didikan beliau. Kerjaan yang padat, tidak membuat beliau lalai memperhatikan anaknya.
Inilah wujud sangat amanahnya beliau. Kesemua anaknya selalu mendapat perhatian spesial dari sang ibu. Dengan telatennya beliau membagi waktu antara keluarga, kerja, dan menjadi seorang daiyah. Beliau sengaja tidak memasang TV dirumah, bahkan ketika anak yang pertama menginjak SMAlah baru TV ada di tengah keluarganya.
Namun tidak serta merta anak anaknya dibebaskan menonton TV seharian. Beliau akan mewajibkan anak anaknya untuk membuat proposal dulu tentang acara yang ingin ditonton.Â
Beliau adalah sosok yang memperjuangkan kaum perempuan, pemuda dan anak anak di kursi dewan rakyat. Berkat beliau, lahirlah undang undang tentang KDRT, undang undang pornografi dan masih banyak lagi UU yang dikeluarkan untuk melindungi harkat dan martabat wanita.