Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengenal "Duck Syndrome" Suatu Kondisi yang Terlalu Ambisi, Berikut 3 Solusi Menghadapinya

17 September 2021   21:52 Diperbarui: 24 Mei 2022   09:45 1580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi duck syndrome | sumber: akun channel YouTube bitividi

Terkadang kamu lelah, dan terkadang kamu cemas, dan terkadang kamu kewalahan sendiri dengan pola hidup yang kamu jalani, hingga membuatmu takut akan predikat tersebut hilang dari benakmu. 

Kamu sendiri menyadari bahwa materi di dunia perkuliahan tidak sama dengan apa yang kamu pelajari selama di bangku sekolah menengah atas, materi yang lebih kompleks, membuat dirimu harus berjuang lebih. 

Namun, kamu selalu menutupi semuanya agar selalu terlihat tenang dan bahagia. Agar apa yang kamu impikan dan apa yang kamu inginkan bisa terwujud secara nyata. 

Dari ilustrasi di atas, sudah terlihat secara jelas bahwa kamu sedang diserang oleh duck syndrome. Seakan-akan hidupmu baik-baik saja, namun batinmu berjuang mati-matian untuk mendapatkan semuanya. 

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi duck syndrome, seperti: 

Ilustrasi duck syndrome | sumber: klikdokter.com
Ilustrasi duck syndrome | sumber: klikdokter.com

Pertama, lakukanlah sesuai kemampuanmu. Ini merupakan poin utama yang harus hadir di dalam dirimu sendiri. 

Jangan terlalu memaksakan kehendak, lakukanlah sesuai dengan kemampuan yang bisa kamu lakukan, jangan sampai melampaui batas apabila kamu sendiri tidak mampu menanganinya. 

Seperti halnya yang telah dijelaskan pada ilustrasi di atas, "berbagai macam cara tentunya kamu lakukan agar predikat tersebut tidak lenyap dari dirimu. Mulai dari mengikuti bimbingan belajar diluar jam sekolah, hingga terus menerus mengulas materi yang telah dipelajari tersebut".

Pada dasarnya, penjelasan di atas tidak ada yang salah, dan semua itu sah-sah saja dilakukan. Namun, konsepnya akan berbeda lagi dan cenderung bersifat negatif apabila kamu terlalu "memaksakan diri". 

Seperti halnya pernyataan yang satu ini, "terkadang kamu lelah, dan terkadang kamu cemas, dan terkadang kamu kewalahan sendiri dengan pola hidup yang kamu jalani..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun