Terlebih lagi bila perbandingan tersebut hanya sebatas pada kacamata media sosial saja. Dengan melihat postingan yang dibagikan seseorang, kalian sudah merasakan ke-insecure-ran, masa begitu saja sudah merasa kalah?Â
Tidak berhenti sampai disitu saja, seseorang yang telah insecure terkadang bisa menciptakan berbagai macam spekulasi yang memojokkan dirinya sendiri, hanya karena disebabkan oleh kegiatan berselancar di media sosial, seperti:
- Lho dia enak banget deh, bisa travelling mulukÂ
- Dia enak banget udah kerja lama, mana jabatannya udah naik lagi, mapan tuh pasti
- Kok bahagia terus sih postingannya
Come on, kalian hanya sekadar melihatnya wara-wiri bahagia di dunia maya, lantas, apakah di dunia nyata kejadiannya akan sama dengan postingannya setiap hari di media sosial?Â
Ketiga pernyataan ilustrasi di atas baru sebagian kecil dari sekian juta pernyataan yang bisa hadir dan timbul di kepala seseorang terkait dengan ke-insecurean-nya di media sosial.Â
Disadari atau tidak, media sosial bagaikan sebuah ajang pencarian panggung semata, segala bentuk postingan, segala bentuk status, ataupun story yang dibagikan seseorang selalu berkaitan dengan hal yang "baik-baik" saja. Apakah hal ini bisa dikatakan pencitraan?Â
Logikanya seperti ini, kemungkinan sangat kecil bahkan tidak mungkin terjadi, seseorang membagikan cerita hidup yang tidak baik pada media sosial miliknya.Â
Dirinya akan lebih memilih memberikan kesan sebaik mungkin pada postingannya tersebut, agar penilaian positif oleh teman dunia maya selalu terbuka untuknya, bukankah begitu?Â
Tidak jarang, banyak orang yang tidak kuat mengikuti permainan yang ada. Ketika dirinya sudah tidak mampu menahan gelombang kehidupan yang berada di dunia maya, cobalah dengan mulai berpuasa pada media sosial yang kita miliki.Â
Berat meninggalkan media sosial? Coba dulu deh baru bisa berkomentar, jangan terlalu banyak berspekulasi terhadap sesuatu hal yang belum kita ketahui kelanjutannya.Â
Puasa media sosial (medsos) bisa dimulai dengan log out terlebih dahulu dari akun media sosial yang diinginkan.Â