Tidak jarang, ketika mengadakan pertemuan dengan teman lama ataupun teman baru, sebagian besar orang akan sibuk sendiri dengan konsep story yang akan dibagikan pada akun media sosial miliknya.
Hal ini sering menyebabkan terjadinya kesibukan sendiri pada media sosial, tanpa pernah memikirkan kegunaan dari pertemuan tersebut.Â
Cobalah untuk lebih bisa menghargai waktu di dunia nyata dengan sebaik mungkin. Ingat, waktu yang telah berlalu tidak akan pernah kembali.
Hidup tidak selalu publish di media sosial
Pahamilah kegunaan dari media sosial, jangan sampai terlalu berlebihan dalam menggunakannya.
Perlu diingat, kehidupan asli kita tidak harus selalu di publish di dunia maya, karena kita hidup di dunia nyata, apakah ada manfaat dari kegiatan tersebut?Â
Apakah ada sensasi tersendiri karena mampu terlihat bahagia di setiap postingan? Atau malah berniat ingin menyombongkan diri melalui media sosial karena mampu mendapatkan apa yang diinginkan di dalam hidup?Â
Tidak ada gunanya terlalu sering mem-publish kehidupan nyata kita di dunia maya, karena sebagian besar orang yang melihat terkadang hanya sekadar ingin tahu, tidak lebih dari itu.
Bila tidak percaya, coba tanyakan pada diri kita masing-masing, apa niat utama kita ketika menggerakan jari jemari di akun media sosial milik orang lain?Â
Tidak lain dan tidak bukan, kita pasti ingin melihat postingan yang dibagikannya, bukankah begitu? Sudah terlihat secara jelas kalau kita hanya sekadar kepo.Â
Tidak ada unsur paksaan di dalam hal puasa media sosial ini. Apabila kalian bertanya apakah saya melakukan puasa media sosial? Jawabannya iya, di salah satu akun media sosial yang saya miliki.Â