Sedangkan Andre sendiri telah menyelesaikan pendidikannya di salah satu universitas ternama di Indonesia, hingga akhirnya menyandang gelar master.
Laki-laki tersebut juga tidak pernah terbayangkan akan menikah melalui pilihan dari orang tuanya, bukan pilihannya.
Jujur saja, pada awalnya Andre memiliki calon lain yang ingin diajaknya menikah dan dirinya memang mencintai perempuan tersebut dari lubuk hatinya terdalam sebelum dirinya berkenalan dan mengenal Aini.
Namun apa, usahanya tidak bisa menembus keinginannya tersebut. Kecewa berada di pelukan Andre ketika itu, di sisi lain dirinya ingin segera menikah, akan tetapi di lain sisi dirinya harus berhadapan pada pilihan yang lain.
Meskipun demikian, Andre berhasil mengikhlaskan semua itu dan mulai berpegang teguh pada prinsip bahwa bila jodoh tidak akan ke mana, apapun yang dilakukannya tentu akan membuahkan hasil untuk segera ke pelaminan, begitu pula sebaliknya.
Perkenalan Andre dan Aini terbilang cukup lama berkisar satu tahun. Keduanya tidak berpacaran hingga akhirnya berkomitmen sejak awal untuk menikah.Â
Pada awalnya, Andre tidak bisa melupakan calonnya terdahulu, namun di sisi lain, dirinya harus bisa membuka hati.Â
Pilihan yang sulit, namun dirinya tetap ikhtiar meminta petunjuk dari-Nya, agar terus memiliki kemantapan dan keyakinan hati bahwa Aini merupakan pilihan terbaik dari-Nya.
Dari kisah Andre dan Aini di atas, sudah terlihat secara jelas bahwa hubungan di antara keduanya memang membentuk empty love. Di mana awal pertemuan mereka tidak didasari oleh perasaan cinta yang tumbuh dari relung hati keduanya.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, Andre mampu membuka hati dan meyakinkan hatinya untuk segera meminang Aini.Â
Meskipun pada awalnya hanya terbentuk empty relationship di awal perjumpaan. Namun semua itu akan tergantikan menjadi healthy relationship ketika ikatan pernikahan telah terjalin.