Empty love termasuk ke dalam salah satu cinta yang hadir dari teori Sternberg. Di dalam teori Sternberg, konsep cinta adalah segitiga yang tersusun dari tiga komponen, yaitu:Â
- Intimacy: lebih melibatkan perasaan kedekatan, keterhubungan, dan keterikatan.Â
- Passion: lebih melibatkan kepada perasaan dan keinginan yang mengarah pada ketertarikan fisik ataupun kepribadiannya.Â
- Commitment: lebih melibatkan perasaan yang menuntun seseorang untuk tetap bersama seseorang dan bergerak menuju tujuan bersama
Apabila membentuk ketiganya, maka akan terjalin cinta yang ideal. Namun tidak dengan empty love yang hanya berpusat pada commitment tanpa adanya intimacy dan passion.Â
Bila diperhatikan secara seksama, empty love mampu menciptakan terjadinya empty relationship.Â
Tidak bisa dipungkiri lagi, karena jalinan percintaan tersebut tidak memiliki arti dan hanya berada dalam suatu hubungan tanpa adanya perasaan apapun, sebelumnya.Â
Mari kita ambil permisalan secara sederhana.Â
Andre dan Aini sama-sama diperkenalkan melalui perantara ibu mereka masing-masing. Di mana ibunya Andre dan ibunya Aini telah saling mengenal sejak adiknya Andre menempuh pendidikan di salah satu pondok pesantren modern yang sama dengan Aini.Â
Kunjungan Andre ketika sedang cuti bekerja ke pondok pesantren tersebut menjadi latar belakang perkenalannya dengan Aini.Â
Pada awalnya, Andre hanya bersikap biasa saja ketika diperkenalkan dengan Aini, dirinya menganggap Aini tidak lebih dari sekadar teman, toh tidak masalah bila berteman dengan siapa saja, pikirnya di saat itu.
Tanpa disadarinya, ternyata Aini yang ditemuinya tersebut merupakan calon istri yang akan dijodohkan dengan dirinya.
Andre tidak menyangka bila akan dijodohkan dengan perempuan dari lulusan Kairo yang berjarak 4 tahun lebih muda darinya.Â