Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Nostalgia Masa Kecil: Mengisi Buku Agenda Ramadan beserta Hikmahnya

19 April 2021   22:11 Diperbarui: 19 April 2021   22:46 1683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi buku agenda ramadan (sumber: dokkanafkar.com)

Buku Agenda Ramadan, menjadi salah satu sahabat terbaik yang menemani kegiatan selama di Bulan Suci Ramadan

Nostalgia, satu kata yang mengingatkan pada judul lagu yang dinyanyikan oleh Raisa Andriana, yakni terjebak nostalgia. 

Akan tetapi, kali ini, kita tidak akan menyinggung nostalgia yang berkaitan dengan dunia percintaan, melainkan nostalgia yang berkaitan dengan suasana Ramadan di masa kecil. 

Sebagai salah satu golongan dari generasi z, rasanya khas Ramadan yang dijalani semasa kecil memang tidak akan pernah terlupakan. Sejatinya, semua itu memang akan menjadi ingatan serta kenangan.

Salah satunya, kegiatan yang masih dirasakan ketika masih duduk di bangku sekolah dasar, yakni kegiatan mengisi buku agenda Ramadan atau buku kegiatan Ramadan.

Ilustrasi agenda di bulan Ramadan (sumber: prfmnews.pikiran-rakyat.com)
Ilustrasi agenda di bulan Ramadan (sumber: prfmnews.pikiran-rakyat.com)

Buku kecil yang identik dengan gambar masjid sebagai covernya ini selalu menemani masa kecil selama berada di bulan Ramadan.

Di dalam buku kecil tersebut, terdapat beberapa kegiatan yang harus kita isi. Salah satunya, mencatat rangkuman ceramah sebelum melaksanakan shalat tarawih.

Hingga meminta tanda tangan penceramah secara langsung setelah shalat tarawih selesai dilaksanakan.

Pengisian buku agenda Ramadan ini hanya bisa kita lakukan dengan cara melaksanakan shalat tarawih terlebih dahulu di masjid.

Apabila kita tidak melaksanakan satu hari saja shalat tarawih selama di bulan Ramadan, lembar per lembar di dalam buku agenda ini akan tampak kosong. 

Inilah salah satu alasan yang membuat desy kecil di saat itu sangat bersemangat melaksanakan shalat tarawih ke masjid. Demi terisinya ceramah dan demi mendapatkan tanda tangan.

Dengan bermodalkan mukena yang telah dikenakan dari rumah, sendal kecil yang menghiasi kakinya, serta buku agenda dan pena yang berada di dalam genggamannya, desy kecil beserta orang tuanya melangkahkan kaki ke masjid. 

Meskipun memiliki ukuran badan yang begitu mungil ketika itu, saya selalu melaksanakan shalat tarawih di tengah-tengah kaum wanita yang memiliki ukuran tubuh yang lebih tinggi, dan keramahan mereka semua selalu hadir menyapa saya yang sangat kecil di saat itu. 

Bisa dikatakan, buku agenda Ramadan yang saya terima ketika masih berada di sekolah dasar memang menjadi motivasi besar untuk melaksanakan shalat tarawih. 

Secara, namanya juga anak kecil, bilamana tidak ada motivasi ataupun faktor pendukung, rasanya, semangat tersebut akan luntur dan mudah tergoyahkan. Bukankah begitu?

Selain itu, ada momen yang paling diingat dan tidak akan dilupakan, yakni ketika telah selesai melaksanakan shalat tarawih. Di saat itu dan seketika itu juga langsung mencari kerumunan anak yang sekiranya seumuran. 

Sudah pasti, tujuan mereka di sana adalah meminta tanda tangan. Dengan langkah seribu dan tidak mau ketinggalan, saya langsung meluncur ke arah kerumunan tersebut.

Sadar atau tidak, meskipun (dulu) kita melaksanakan semua ibadah tersebut karena tuntutan tugas sekolah agar semuanya bisa terisi dengan sempurna.

Namun ada hikmah yang melatih diri kita sendiri secara langsung melalui buku agenda Ramadan ini, seperti:

Pertama, melatih kejujuran

Ilustrasi meminta tandatangan setelah pelaksanaan shalat tarawih (sumber: idntimes.com)
Ilustrasi meminta tandatangan setelah pelaksanaan shalat tarawih (sumber: idntimes.com)

Buku agenda Ramadan ini tidak hanya sebagai pelengkap nilai di mata pelajaran pendidikan agama saja. Di dalam buku kecil ini mengajarkan kita untuk berperilaku jujur dalam mengisinya. 

Apakah kita mampu melakukannya atau malah berani merekayasanya demi pencitraan? Oh No, seharusnya pikiran demikian tidak boleh terlintas, karena tugas yang harus kita isi di dalamnya bernilai ibadah.

Lewat sebuah buku agenda Ramadan ini mampu melatih seseorang untuk berperilaku jujur. Mungkin ada yang berniat merekayasanya agar buku agenda Ramadan tersebut tampil dengan sempurna. 

Namun, perlu diingat, orang lain mungkin tidak akan tau dengan perbuatan tersebut, namun Sang Maha Pencipta sangat mengetahuinya.

Kedua, melatih disiplin melaksanakan shalat wajib

Ilustrasi anak perempuan yang sedang shalat (sumber: idiilampung.com)
Ilustrasi anak perempuan yang sedang shalat (sumber: idiilampung.com)

Di dalam buku agenda tersebut tidak hanya sekedar mengisi kegiatan tarawih saja, mulai dari ceramah hingga tanda tangan.

Namun terdapat juga pencatatan untuk pelaksanaan shalat wajib, apabila kita melaksanakannya, maka harus diberi tanda ceklis, namun bila sebaliknya bisa diberi tanda silang.

Melaksanakan shalat wajib itu hukumnya wajib, tidak ada toleransi di dalamnya. Ketika mendapatkan buku agenda ini, seraya mampu melatih anak sekolah dasar untuk mengerjakan shalat wajib tanpa putus. 

Mungkin niat awalnya hanya sebatas pada buku agenda Ramadan saja, karena bila tidak dikerjakan akan memberikan tanda silang di salah satu kolom shalat wajib.

Ketiga, melatih untuk bertanggung jawab

Ilustrasi anak kecil (sumber: kabarnagari.com)
Ilustrasi anak kecil (sumber: kabarnagari.com)

Melalui buku agenda ramadan yang diberikan sebagai tugas dari pendidikan agama, di dalamnya juga terselip unsur pelatihan untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang dipikulnya.

Tidak mudah menyelesaikan sebuah misi bila tidak memiliki rasa tanggung jawab yang besar. 

Sederhananya, ketika mendapatkan buku agenda Ramadan, di dalamnya telah terselip unsur tanggung jawab yang harus diselesaikan.

Yakni, mengisi seluruh lembar demi lembar dari buku kecil tersebut. Berbagai ibadah wajib dan sunnah harus mampu dilaksanakan. 

Ketiga hikmah yang terkandung dari buku agenda Ramadan tersebut baru sebagian kecil dari sekian banyak hikmah yang bisa dipetik, apabila kita mau memahaminya. 

Ini nostalgia ramadanku di masa kecil, bagaimana dengan nostalgia ramadamu?

Thanks for reading

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun