Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

"Obsessive Love Disorder", Baikkah Bila Mencintai dengan Cara Demikian?

2 April 2021   15:43 Diperbarui: 3 April 2021   02:32 1369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Obsessive Love Disorder akan menghasilkan toxic relationship.| Sumber: Shutterstock via Kompas.com

1. Merasa terganggu

Hidup di dunia ini tidak selalu berkaitan dengan cinta-cintaan saja, bagi kalian yang memiliki pacar, sebaik harus mempunyai pemikiran yang lebih dewasa. 

Ketika kalian memutuskan untuk menjalin ikatan cinta dengan seseorang, terkhusus masih dalam konteks pacaran, kalian mesti bisa mengatur waktu. Di mana kalian berdua tentunya memiliki kehidupan masing-masing bukan? Terlebih lagi bila telah bekerja. 

Seperti halnya yang terjadi dengan Rania, dirinya butuh waktu bersama rekan kerjanya, terlebih lagi semua itu dilakukan karena apresiasi terhadap kinerja bagian tempatnya bekerja. 

Namun Fahri malah melarangnya untuk pergi bersama rekan kerjanya tersebut, dengan alasan yang tidak masuk di akal.

Dengan melakukan berbagai macam pengendalian seperti yang dilakukan oleh Fahri, secara langsung dan secara nyata, kalian telah membuat situasi yang mengganggu bahkan tidaklah nyaman. Realistiskah bila dilakukan? Tentu saja tidak. 

2. Bagaikan tidak ada kepercayaan

Terlalu obsesif kepada pasangan, secara tidak langsung kalian telah menunjukkan rasa ketidakpercayaan yang tinggi. 

Kenapa? Karena kalian telah memiliki berbagai macam stigma yang tidak baik ditujukan kepada pasangan. 

Jangan suka mensugesti diri sendiri dengan berbagai macam stigma, setiap pasangan tentunya menginginkan rasa saling percaya satu sama lain. Dengan tetap merangkul hubungan dengan sebaik mungkin. 

Sama seperti pada ilustrasi di atas, alasan Fahri melarang Rania untuk pergi bersama rekan kerjanya hanya didasarkan oleh egonya sendiri, karena terlalu cemburu pada rekan kerja Rania. Bila dibiarkan terus menerus, bukan tidak mungkin akan menciptakan toxic relationship. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun