Mohon tunggu...
Desha Delpia
Desha Delpia Mohon Tunggu... Mahasiswa - 2330103020034_ Mahasiswa

Dosen Pengampu : Puput Iswandyah Raysharie, S.E., M.E

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Kebijakan Moneter Dari Bank Indonesia dan Bank Sentral: Memberi Dampak Terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah

18 Oktober 2023   07:40 Diperbarui: 18 Oktober 2023   08:01 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebelum kita melihat dampak apa yang terjadi pada usaha mikro kecil menengah dari kebijakan moneter ini, mari kita simak dahulu apa itu kebijakan moneter?

Kebijakan moneter merupakan rangkaian tindakan dan langkah-langkah yang diambil oleh bank sentral suatu negara guna mengatur pasokan uang, suku bunga, dan variabel-variabel ekonomi lainnya dengan tujuan mencapai tujuan tertentu dalam perekonomian. Tujuan utama dari kebijakan moneter adalah mencapai stabilitas harga (mengendalikan inflasi) dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Bank sentral, seperti Bank Indonesia (BI) di Indonesia, merupakan lembaga yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan kebijakan moneter.

Kebijakan moneter yang diterapkan oleh bank sentral, seperti Bank Indonesia (BI) di Indonesia, dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dampak tersebut dapat bervariasi tergantung pada jenis kebijakan yang diterapkan dan kondisi ekonomi saat itu. Berikut ini adalah beberapa dampak umum kebijakan moneter terhadap UMKM:

1. Suku Bunga:

  • Kenaikan suku bunga: Jika bank sentral meningkatkan suku bunga sebagai bagian dari upaya untuk mengendalikan inflasi atau mengatasi masalah ekonomi lainnya, ini dapat mengakibatkan biaya pinjaman UMKM naik. Ini bisa membuat modal pinjaman lebih mahal, sehingga mempengaruhi kemampuan UMKM untuk mengambil pinjaman atau mengatasi utang.
  • Penurunan suku bunga: Sebaliknya, penurunan suku bunga dapat mengurangi biaya pinjaman bagi UMKM dan memungkinkan mereka untuk mengakses modal dengan lebih mudah. Ini dapat membantu pertumbuhan bisnis UMKM.

2. Nilai Tukar:

  • Depresiasi mata uang: Jika bank sentral memilih untuk melemahkan mata uang domestik, ini dapat menguntungkan UMKM yang mengekspor barang atau jasa, karena produk mereka menjadi lebih murah di pasar internasional. Namun, ini juga dapat meningkatkan biaya impor yang dapat mempengaruhi biaya bahan baku.
  • Apresiasi mata uang: Sebaliknya, apresiasi mata uang domestik dapat membuat produk UMKM lebih mahal bagi pasar internasional, tetapi juga dapat membantu mengendalikan inflasi dengan mengurangi biaya impor. 

3. Operasi Pasar Terbuka: 

Bank sentral juga dapat mempengaruhi pasokan uang dengan membeli atau menjual surat berharga pemerintah dan sekuritas lainnya di pasar terbuka. Ini dapat memengaruhi suku bunga pasar dan memengaruhi likuiditas di pasar keuangan.

4. Likuiditas:

Kebijakan bank sentral juga mempengaruhi tingkat likuiditas dalam perekonomian. Peningkatan likuiditas dapat membuat lebih banyak dana tersedia untuk UMKM melalui perbankan, sementara pengetatan likuiditas dapat mempersulit akses mereka ke pinjaman.

5. Stabilitas Makro ekonomi:

Kebijakan moneter yang efektif dapat membantu menciptakan lingkungan makroekonomi yang stabil, yang menguntungkan bagi UMKM karena mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan kepercayaan pelaku bisnis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun