Mohon tunggu...
Dere Linggau
Dere Linggau Mohon Tunggu... Freelancer - Kita bersaudara, jika bukan saudara seiman, kita saudara setanah air, Jika tidak setidaknya kita mempunyai hobi yang sama

Takdir bukan hukuman

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Biar Tidak Stres Ada Baiknya "Me Time"

12 Oktober 2020   07:39 Diperbarui: 12 Oktober 2020   10:33 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber; positively present typepad.com

Minggu kemarin saya menyempatkan diri untuk berkunjung ke salah satu griya salon dan spa yang ada dikota kelahiran...

Berulang kali ingin kesana tapi selalu terkendala, mulai dari tidak ada waktu, teman yang menemani bahkan alasan klise yaitu isi dompet yang selalu menjerit...

Berulang kali pun saya menyakini bahwa diri ini baik-baik saja (maksudnya tanpa perawatan) karena bisa merawat diri dirumah dengan bahan-bahan herbal dan lebih baik uangnya disimpan atau disedekahkan saja...

Apalagi saya yang hobi kulineran dan traveling ini sangat membutuhkan dana yang tidak sedikit, terkadang semua pengeluaran yang tidak perlu pun harus dipangkas dan ditekan seminimal mungkin (tapi sepertinya orang malah menganggap saya perhitungan dan pelit) ternyata merawat diri dirumah hanya luluran dan maskeran saja saya tidak sempat.

Dan sejak negara api menyerang tampaknya kehidupan normal saya terganggu tapi sepertinya bukan hanya saya saja!!! 

Kuliner dan traveling harus dihentikan dulu mengingat situasi yang tidak aman sekarang ditambah lagi dengan ditutupnya beberapa akses lokasi pariwisata dan berpergian pun dilarang pemerintah

Oke fix sebagai warga negara yang baik dan anak yang berbakti kepada orangtua, saya menuruti keinginan orangtua untuk berdiam diri dirumah 

Bukankah ini juga perintah nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam

Rasulullah bersabda, "Jika kalian mendengar tentang wabah-wabah di suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya. Tetapi jika terjadi wabah di suatu tempat kalian berada, maka janganlah kelian meninggalkan tempat itu," (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)

Sembilan bulan bukan waktu yang sebentar dan juga bukan waktu yang lama jika dibandingkan dengan masa penantian menanti pangeran datang meminang... (tuh kan jadinya curcol... Hehehe)

Saya yakin banyak yang sudah bosan berdiam diri dirumah saja apalagi untuk orang yang mudah bosan (mood-moodtan), modyan meskipun katanya kita bisa melakukan sesuatu yang baru dan memiliki waktu yang banyak untuk keluarga...

Setelah masa "mengurung diri" dirasa cukup akhirnya setelah penuh pertimbangan saya pun mencoba untuk melakukan sesuatu yang baru, yang sedikit feminim yaitu seperti di paragraf awal tadi bahwa saya melakukan perawatan diri di sebuah salon dan spa 

Setelah mencari tahu dan melihat-lihat katalog harga dan paket perawatan yang ditawarkan akhirnya pilihan saya jatuh pada Paket waw (hairspa + totok wajah) dengan durasi 2 jam 

Bukan tanpa alasan tapi lebih kepada pendekatan ke isi dompet agar lebih bersahabat (maklum belum ada yang memberi nafkah bulanan jadi harus hemat, lah kok  curcol lagi... Maaf, maaf) 

Tapi setelah dipikir-pikir bukankah merawat tubuh juga bagian dari memperbaiki dan memantaskan diri 

Oke, baiklah mungkin memang harus lebih rajin lagi mulai sekarang, lebih rajin memperhatikan diri bahwa tubuh juga ada hak untuk relaksasi

Setelah Zuhur saya pun membuat reservasi 

Ketika sampai di Griya tersebut saya diwajibkan untuk membersihkan tangan dengan hand sanitizer dan pengecekan suhu, Alhamdulillah normal 36 derajat

(Tetap patuhi protokol kesehatan yak biar sama-sama aman)

Oh iya ini adalah salon dan spa khusus wanita jadi yang bukan wanita dilarang masuk.

Lokasi griyanya berada di pinggir jalan raya dan tidak sulit mencarinya, jika kesulitan mencari alamatnya bisa menggunakan google map

Griya ini menempati sebuah bangunan bertingkat, lantai pertama digunakan sebagai ruang tunggu dan musolah serta penitipan helm dan barang-barang berat lainnya (siapa tahu kan ada customer yang habis belanja dari pasar bawa sekarung beras)

Ruang tunggu di lantai dua (dokpri)
Ruang tunggu di lantai dua (dokpri)
Nah dilantai dua adalah TKP-nya (tempat kejadian perkara) mungkin dilantai tiga juga sama tapi saya belum melihatnya.

Setelah berganti pakaian dan menempatkan barang-barang berharga di loker, saya diarahkan untuk memasuki sebuah ruangan pencucian rambut, ingatkan saya tadi memilih hairspa


Paket waw (hairspa + totok wajah) dengan durasi 2 jam 

Ruang cuci rambut yang tertutup dan nyaman (dokpri)
Ruang cuci rambut yang tertutup dan nyaman (dokpri)
Selain paket yang dipilih ini terjangkau di kantong (khusus saya sendiri) saya juga membutuhkannya karena manfaat dari hairspa adalah memberikan nutrisi pada akar rambut, merevitalisasi kulit kepala, dan memperkuat folikel rambut, meengurangi ketombe, memperhalus rambut, memberikan relaksasi & memperlancar peredaran darah dan mengendalikan kelebihan minyak pada kulit kepala.

Proses hairspa hampir serupa dengan creambath. Penata rambut memberikan krim ke seluruh permukaan rambut, pemijatan kepala, dan steam yang berfungsi untuk mengoptimalkan penyerapan nutrisi dari krim.

Salah satu manfaat hairspa (sumber dari akun media griya salon & spa)
Salah satu manfaat hairspa (sumber dari akun media griya salon & spa)
Namun menurut situs halodoc, hairspa juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu :

Pertama, terlalu sering melakukan hair spa bisa membuat warna rambut menjadi memudar. Kedua, perawatan hair spa umumnya lebih mahal ketimbang creambath

Setelah rambut bersih dilanjutkan dengan "ritual" hairspa yaitu pemijitan dan lainnya, sambil menunggu krim yang digunakan meresap di kulit kepala disambung dengan paket perawatan kedua yaitu totok wajah

Ketika saya bertanya apa manfaat dari totok wajah ini, mba terapisnya menjawab, untuk memperlancar peredaran darah, membuka aura dan ada beberapa lagi tapi saya lupa mbanya bilang apa saja, maklum pikun... Hehehe

Selama melakukan totok wajah + pijat tangan dan bahu, tubuh terasa rileks dan rasanya stres menghilang lalu rangkaian terakhir dari totok wajah adalah mengoleskan masker bengkoang agar hasilnya lebih maksimal.

Disela-sela pemijatan mba terapisnya bertanya apakah tekanan dari kedua tangannya cukup atau terlalu keras? 

Selain itu juga ternyata mbanya sudah lama menjadi terapis dan bekerja di griya ini yaitu tiga tahun jadi itu cukuplah untuk tidak banyak berkomentar karena ia sudah terlatih dan pastinya sebelumnya pun sudah diberikan training.  

Aku membayangkan jika seandainya aku yang malas ini mencoba sendiri luluran dan maskeran dirumah pastinya tidak akan bisa serileks ini karena pastinya akan ada pekerjaan tambahan lainnya yang akan mengganggu seperti disambi menyapu, mengepel rumah, mencuci piring, atau melanjutkan menulis didepan laptop yang juga entah kapan tulisan itu menemui akhirnya.

Tak terasa dua jam pun berlalu dan waktunya pulang kerumah, seandainya menunggu kamu serileks ini mungkin tak akan terasa lama...

Note : jika ada yang sekota dan penasaran ingin tahu dimana alamat griya nya bisa ditanyakan di kolom komentar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun