Mohon tunggu...
Derby Asmaningrum
Derby Asmaningrum Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Classic rock addict || Pernah bekerja sebagai pramugari di maskapai asing || Lulusan S1 FIKOM konsentrasi Jurnalistik Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Berkenalan dengan Sandwich Tradisional Prancis, "Jambon-Beurre" dan "Croque-Monsieur"

29 Maret 2021   18:13 Diperbarui: 29 Maret 2021   22:16 2599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto sandwich Prancis Jambon-Beurre oleh Françoise Nicol via flickr.com

Penamaan Croque-Monsieur yang aneh ini juga tidak jelas asal usulnya. Di daerah-daerah, croque biasanya cuma berupa roti yang dilumuri telur kocok lalu dipanggang. Kaum pria alias para tuan (monsieur) yang ada di kota Paris doyan makan croque karena cepat jadi dan merupakan makanan panas. Akhirnya nama itu pun menempel. Croque dan Monsieur, Croque-Monsieur. 

Ada lagi penjelasan dari seorang sejarawan kata-kata René Girard dalam bukunya Histoire des Mots de la Cuisine Française (Sejarah Kata-kata Masakan Prancis) terbit tahun 1947. Nama Croque-Monsieur lahir di awal abad 20 dari seorang pemilik bistro di Paris yang seorang kanibal. Kala itu untuk membuat sandwich, ia mengganti roti baguette dengan roti tawar. Pelanggannya bertanya daging apa yang ada di dalamnya yang kemudian ia jawab dengan bercanda, "de la viande de monsieur!" (daging Tuan!). Entah versi mana yang lebih tepat tapi yang terakhir ini horor juga kalau dibayangkan...

Jambon-Beurre 

Sandwich yang ini namanya lebih masuk akal, Jambon-Beurre. Jambon (ham) dan beurre (mentega). Sebelum berganti kulit dan bernama Jambon-Beurre, ia hanyalah sebuah sandwich yang ditularkan dari daratan Inggris melalui Selat Channel, menyebar di seluruh Prancis di sekitaran abad 19 dan mendapat tempat di hati rakyat miskin. 

Menurut sosiolog makanan Prancis Jean-Louis Lambert, para petani dan buruh yang tidak punya banyak waktu untuk pulang makan siang sering memakan roti yang sudah keras dan tidak segar lalu memasukkan daging-daging murahan agar roti itu berisi. 

Waktu berlalu, lama-kelamaan roti sandwich tadi diganti dengan roti baguette agar tampilannya lebih ramping, lebih bagus dan menjangkau segala kelas sosial. Roti baguette sudah saya ulas di artikel sebelumnya, link-nya ada di akhir acara.

Jambon-Beurre merupakan sandwich yang disajikan dingin, paling banyak dikonsumsi orang Prancis, menjadi menu di bistro dan brasserie yang dicari-cari orang kantoran ketika menghadapi makan siang yang diburu waktu. Harganya bisa mencapai 8 euro (sekitar 136 ribu rupiah) pada sebuah brasserie di Paris milik chef ternama. Brasserie memiliki arti sebagai tempat pembuatan bir. Jadi bisa ditebak beragam bir tersedia di sini. 

Memiliki dekorasi yang khas, brasserie buka setiap hari dari pagi hingga larut malam bahkan dini hari tanpa jeda, memiliki menu yang bervariasi, biasanya masakan tradisional Prancis. Bistro berbeda. Ia buka hanya pada jam makan, menunya sedikit, lebih menyajikan makanan simpel yang cepat dimasak seperti Steak-Frites (steak dan kentang goreng) dan Croque-Monsieur. 

Jika nanti jalan-jalan ke Paris, jangan lupa nongkrong di salah satu brasserie dan rasakan atmosfer lokal yang convivial. Brasserie bukanlah restoran karena di Prancis restoran tidak buka tiap hari, buka hanya pada jam-jam tertentu misalnya saat makan siang dan makan malam. Pelayanannya pun lebih detil dan formal.

Pemandangan di dalam sebuah brasserie di Paris (madame.lefigaro.fr/Lenny Guetta/Photo Presse)
Pemandangan di dalam sebuah brasserie di Paris (madame.lefigaro.fr/Lenny Guetta/Photo Presse)

Selain bisa ditemui di bistro, brasserie, café dan bar, Jambon-Beurre bisa dibeli di toko roti, kios-kios sandwich pinggir jalan atau di pusat perbelanjaan dengan harga rata-rata 2,94 euro (sekitar 50 ribu rupiah). Di Paris lebih mahal, bisa mencapai 4 euro (sekitar 68 ribu rupiah). 

Sebutan lain untuk Jambon-Beurre adalah Parisien, terkadang pada menu tertulis Sandwich le Parisien karena berasal dari jenis ham yang digunakan pada resep aslinya yaitu ham (babi) jambon de Paris bernama Prince de Paris. Bahan-bahan yang ada pada Jambon-Beurre original sangat sederhana hanya ham, mentega dan setengah roti baguette. Itu doang. Namun gara-gara selera, ada juga yang menambahkan irisan keju, memasukkan selada hingga timun acar untuk rasa yang lebih berani. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun