Mohon tunggu...
Derajat Fitra
Derajat Fitra Mohon Tunggu... Guru - Masih belajar

Iman-Ilmu-Amal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Buah Sejarah Harun Ar-Rasyid

14 Juni 2020   09:27 Diperbarui: 14 Juni 2020   10:01 2936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada zaman pemerintahan khalifah Harun Ar-Rasyid, pusat pemerintahan adalah kota Baghdad. Adapun wilayah kekuasaan pada waktu itu luas membentang dari Afrika Utara sampai ke Hindu Kush India. Ar-Rasyid tidak pernah memikirkan untuk membina ibukota baru, sebab tidak ada alasan yang mengharuskan dia melakukan itu. Bahkan kota Baghdad telah menjadi kota yang sangat maju pada masa pemerintahannya dalam berbagai bidang kehidupan, khususnya di dalam bidang kebudayaan, perdagagangan, ilmu pengetahuan dan pembangunan.

Perkembangan Kota Baghdad secara berangsur-angsur sampai menjadi pusat perdagangan telah di mulai sejak didirikan oleh khalifah Ja’far Al-Manshur pada 145 H/762 Masehi. Jumlah masuknya para pedagang terus bertambah sampai khalifah Ja’far Al-Manshur wafat pada tahun 158 H/775 Masehi. Pada pemerintahan Al-Mahdi, intensitas perdagangan semakin meningkat antara pedagang dengan para penduduk dan permukiman bertambah banyak untuk menampung penduduk yang datang dari luar negeri. Setibanya zaman Ar-Rasyid, perdagangan dan perekonomian amat pesat lagi perkembangannya, yang mana pedagang-pedagang dari berbagai negeri seperti Persia, India, China, Turki, Syam, Mesir dan Afrika Utara, Hijaz, dan lain-lain negeri telah datang berkumpul di kota Baghdad. Inilah pangkal kenapa kota Baghdad menjadi sangat maju di dalam bidang perdagangan pada zaman pemerintahan khalifah Harun Ar-Rasyid.

Kesejahteraan masyarakat Abbasiyyah ketika itu pun sangat luar biasa. Suasana negeri aman, damai, dan rakyat merasa tentram. Bahkan, pada masa pemerintahan khalifah Harun Ar-Rasyid sangat sulit mencari orang yang akan diberikan zakat, infaq, serta shadaqah, karena tingkat kemakmuran penduduknya telah mencapai tingkat di atas garis kemiskinan. Di samping itu, banyak para pedagang dan saudagar yang menanamkan investasinya pada berbagai kegiatan usaha di wilayah Daulah Bani Abbasiyyah pada masa itu. Masjid-masjid, perguruan tinggi, madrasah-madrasah, rumah sakit, dan sarana kepentingan umum lainnya banyak dibangun pada  masa ini. Setiap orang merasa aman untuk keluar pada malam hari, karena tingkat kejahatan yang minim. Kaum terpelajar dan masyarakat umum dapat melakukan perjalanan dan penjelajahan di negeri yang luas itu dengan aman. Kemajuan dalam bidang perdagangan dan perekonomian di kota Baghdad ini menjadi salah satu faktor yang mendukung pertumbuhan dan kemajuan ilmu pengetahuan baik ilmu-ilmu keagamaan maupun non keagamaan.

Kekhalifahan Harun Ar-Rasyid telah menjalin hubungan diplomatik dengan dua kerajaan Eropa pada waktu itu, yaitu kekaisaran Romawi Timur atau Bizantium yang berpusat di kota Konstantinopel Turki, dan kerajaan Perancis. Hubungan diplomatik antara kerajaan Bani Abbasiyyah dengan kerajaan Perancis amat dielu-elukan oleh kedua belah pihak sebab masing-masingnya juga mempunyai kepentingan demi keutuhan negaranya masing-masing. Adapun hubungan kekhalifahan Harun Ar Rasyid dengan kota Konstantinopel pada mulanya tidak begitu terjalin erat. Hubungan antara kekhalifahan Harun Ar Rasyid dengan kekaisaran Bizantium baru terjalin setelah beberapa kali terjadi peperangan di antara keduanya. Kekhalifahan Harun Ar-Rasyid terus berperang dengan kekaisaran Bizantium hingga akhirnya kerajaan itu diperintah oleh Ratu Irene yang menggulingkan puteranya sendiri Kaisar Konstantin VI. Ratu Irene tidak mau berperang dengan kerajaan Bani Abbasiyyah yang di bawah pemerintahan khalifah Harun Ar-Rasyid sebab dia mengakui kekuatan kerajaan Bani Abbasiyyah ketika itu dan dia bersedia membayar upeti kepada khalifah Harun Ar-Rasyid.

Tetapi menjelang tahun 187 Hijriah/ 803 Masehi, Ratu Irene digulingkan oleh pasukan yang dipimpin oleh Panglima Niqfur atau dalam bahasa Romawi disebut Nicephorus. Panglima Nicephorus yang asalnya adalah seorang Arab keturunan suku Jafnah Al Ghassani, mendeklarasikan dirinya sebagai Kaisar Bizantium. Dia menganggap bahwa pembayaran upeti dari Romawi Timur kepada kerajaan Islam di bawah pemerintahan khalifah Harun Ar-Rasyid adalah karena pemerintahnya seorang wanita. Namun setelah pemerintah kekaisaran Bizantium sudah di tanganya sebagai seorang lelaki, dia tidak bersedia membayar upeti kepada khalifah Harun Ar-Rasyid. 

Sampai suatu ketika, Harun Ar-Rasyid menerima surat dari Kaisar Nicephorus I (802-811 M). Surat itu berisi pembatalan sepihak kesepakatan antara kaum Muslimin dan Ratu Irene (797-802 H), Ratu Romawi. Surat itu berbunyi sebagai berikut:

“Dari Nicephorus Kaisar Romawi kepada Harun Raja Arab.”

“Sesungguhnya kaisar putri yang berkuasa sebelum aku telah mendudukkan kamu pada posisi burung garuda raksasa, sedangkan dia sendiri menempatkan dirinya sebagai burung elang, sehingga membuatnya membawa harta-hartanya kepadamu. Ini karena lemahnya seorang wanita dan kebodohannya. Jika kamu selesai membaca surat ini, maka kembalikan semua harta yang telah dia serahkan kepadamu sebelum ini. Jika tidak maka pedanglah yang akan bermain untuk menyelesaikan permasalahan antara aku dan kamu!”

Tatkala Ar-Rasyid membaca surat ini dia sangat marah. Lalu dia meminta tinta dan segera menulis surat balasan. Surat balasan itu berbunyi sebagai berikut:

“Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”

“Dari Harun Ar-Rasyid, pemimpin kaum mukminin kepada Nicephorus, anjing Romawi. Saya telah membaca surat anda dengan jelas, Hai anak seorang ibu yang kafir. Sebagai jawabannya adalah apa yang akan kau lihat, bukan apa yang kau dengar.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun