Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kenapa Kita Seringkali Merasa Malas?

18 April 2023   09:00 Diperbarui: 18 April 2023   20:05 1099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi malas (Sumber: Freepik)

Merasa malas, siapa yang tidak pernah mengalami perasaan ini? Tepatnya, kebanyakan orang pasti merasa malas di beberapa titik dalam hidupnya. Kemalasan seringkali muncul saat kita dihadapkan pada pekerjaan atau tugas yang tidak kita sukai atau tidak menarik bagi kita. Namun, apakah kita pernah berpikir tentang alasan sebenarnya mengapa kita merasa malas? Mari kita telusuri lebih jauh tentang fenomena kemalasan ini.

Sebenarnya, malas bukanlah sifat dasar manusia yang negatif, melainkan salah satu bentuk mekanisme pertahanan otak. Kenapa? Karena otak manusia cenderung memilih jalur yang paling mudah dan menghindari sesuatu yang dianggap merepotkan. Jadi, sebenarnya, kemalasan bisa diartikan sebagai sebuah bentuk efisiensi yang diterapkan oleh otak kita.

Salah satu faktor yang mempengaruhi perasaan malas adalah kelelahan mental atau fisik. Ketika tubuh dan pikiran kita lelah, kita akan lebih sulit untuk fokus dan memiliki motivasi untuk mengerjakan sesuatu. Bahkan, terkadang kita merasa terlalu lelah untuk berpikir, sehingga kita lebih memilih untuk menghindar dari tugas atau pekerjaan yang menuntut. Kondisi inilah yang seringkali kita sebut sebagai "malas".

Selain kelelahan, perasaan malas juga bisa dipengaruhi oleh faktor emosional. Ketika seseorang mengalami stres, kecemasan, atau bahkan depresi, motivasi untuk melakukan sesuatu menjadi berkurang. 

Emosi-emosi ini bisa mempengaruhi cara kita berpikir dan merasa, sehingga mempengaruhi keinginan kita untuk menghadapi tugas atau pekerjaan yang ada.

Photo by L B on Unsplash
Photo by L B on Unsplash

Untuk lebih memahami konsep kemalasan ini, kita bisa menggunakan analogi. Bayangkan, jika otak kita adalah pabrik yang mengolah informasi dan membuat keputusan, maka kemalasan adalah sistem kontrol kualitas yang ada di dalam pabrik tersebut. 

Sistem kontrol kualitas ini bertugas untuk memastikan bahwa pabrik tidak menghabiskan energi lebih dari yang diperlukan. 

Jadi, jika ada tugas atau pekerjaan yang dianggap tidak penting atau menghabiskan energi lebih dari yang seharusnya, sistem kontrol kualitas akan mencoba menghentikannya.

Namun, tidak selamanya kemalasan itu buruk. Ada kalanya, kemalasan justru bisa menjadi sinyal penting yang perlu kita dengarkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun