Mohon tunggu...
raden kuswanto
raden kuswanto Mohon Tunggu... Buruh - saya hanya seorang yang mencoba menggambar apa yang ada di kepala saya dengan huruf, kata dan kalimat

saya dilahirkan di sebuah pulau di timur indonesia. diberi nama raden kuswanto dibesarkan di ujung timur pulau jawa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Balada: Menemani Akal Mencari Tuhan #2

10 Januari 2021   23:12 Diperbarui: 27 Januari 2021   14:19 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akal            : “Omne vivum ex vivo : semua mahluk hidup berasal dari mahluk hidup. Lalu bagaimana mahluk hidup pertama kali hadir jika semua yang ada adalah benda mati?”

Mas Kus       : “Nah…! Piye?”

Akal            : “Dengan teori evolusi biokimia Mas. Bahwa zat organik sederhana seperti asam amino, gula sederhana itu bisa terbentuk dengan reaksi antara uap air, metana, ammonia, gas hydrogen, dan gas karbondioksida yang dialiri lecutan listrik atau terkena halilintar.”

Akal            : “Asam amino dan gula sederhana adalah molekul atau komponen penyusun kehidupan.”

Mas Kus       : “Lalu bagimana caranya semua itu tiba-tiba hidup?”

Mas Kus       : “Kenapa kesimpulan diambil bahwa semua benda-benda itu bisa hidup dengan sendirinya?”


Mas Kus       : “Kenapa kita menganggap bahwa benda-benda itu bergerak dengan sendirinya kemudian bertemu dan bereaksi membentuk kehidupan?”

Mas Kus       : “Kenapa kesimpulan ditarik dengan melupakan subyek yaitu peneliti yang membawa semua benda-benda itu ke laboratorium, kemudian memicu reaksinya?”

Akal            : “hehehe, mengapa subyek itu dipindahkan ke obyek? Padahal dengan begitu kita menganggap bahwa benda mati itu bisa bergerak dengan sendirinya. Kenyataannya tidak ada benda mati yang bisa bergerak.”

Mas Kus       : “Nah..! ketemu kan. Tidak hanya bergerak, dengan begitu kita juga menganggap benda mati itu berkehendak.”

Akal            : “hmm…! Kacau iki kacau.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun