"Apa sarapan Anda pagi ini? "
Urusan sarapan biasanya tergantung kebiasaan ya? Kebiasaan yang dilakukan oleh orang tua sejak kita kecil. Ada yang sarapannya sudah makanan berat seperti nasi lengkap berikut lauknya.Â
Ada juga yang hanya minum susu. Umumnya sih sarapan itu berupa minuman hangat dan sedikit camilan.Â
Kebiasaan tersebut yang ada dalam keluarga saya. Minum minuman hangat disertai sedikit camilan. Mungkin karena ibu terbiasa menyiapkan kopi dan camilan untuk bapak sebelum bekerja. Sehingga kita anak-anak jadi ikutan juga sarapan sejenis.
Waktu anak-anak sih saya lebih ke minum susu dan makan roti saja. Kalau sekarang antara minum teh atau kopi ditemani jajanan pasar. Nah, salah satu jajanan pasar kesukaan saya adalah gemblong. Olahan ketan yang dibalut gula merah.Â
Tentu saja rasanya manis. Buat saya sangat cocok dimakan sambil menyeruput teh tawar hangat atau kopi pahit.Â
Dari hasil membaca, Eh, ternyata gemblong merupakan jajanan pasar yang sudah ada sejak abad XIX loh. Bagaimana ceritanya?Â
Dikutip dari halaman Wikipedia, rupanya dalam Serat CENTHINI ada disebutkan bahwa Ni Turida, isteri Jayengwesthi, menyiapkan hidangan pagi bagi Seh Amongraga, berupa minuman teh dan kopi disertai aneka rupa makanan seperti jenang, pisang bakar, gemblong, dendeng gepuk dan juwadah. (pupuh 352: 68-70)Â
Wah, kalau memang benar, berarti kue gemblong termasuk jajanan legendaris. Sudah termasuk jajanan langka juga nih. Sebab tidak bisa dijumpai begitu saja. Hanya warung-warung jajanan tertentu yang menjual gemblong.Â
Maka ketika menjumpa kue gemblong di sebuah kedai jajanan, sedapat mungkin akan saya beli. Kapan lagi menikmati jajanan yang usianya sampai berabad-abad. Terjangkau pula harganya.