Mohon tunggu...
Denik13
Denik13 Mohon Tunggu... Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Koran KOMPAS, Bapak, dan Saya

28 Juni 2025   22:42 Diperbarui: 28 Juni 2025   22:42 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koran Kompas tahun 2001 (dok. Denik)

Koran Kompas. Salah satu media cetak yang menemani saya dari kecil sampai sekarang. Sejak kecil? Memangnya anak kecil sudah membaca koran Kompas?

Tentu saja tidak. Namun memang sejak kecil saya sudah mengenal koran Kompas. Adalah bapak saya yang berlangganan koran Kompas. Jadi setiap pagi sebelum berangkat kerja bapak menyempatkan diri untuk membaca koran Kompas.

Hanya sekilas-kilas. Sorenya baru dibaca sampai tuntas. Nah, ketika sore hari kerap terjadi drama. Bapak dengan nada tinggi menanyakan korannya kalau tak terlihat di tempat biasa.

Karena bapak tahu saya senang membaca, jadilah saya yang ditanyai.

"Koran bapak mana? Sana cari koran Kompas yang tadi pagi bapak taruh sini."

Dari situlah saya tahu koran Kompas. Kala itu saya masih SD. Meski senang membaca tapi belum tertarik membaca koran Kompas yang dalam pandangan saya saat itu isinya berat.

Setelah SMP barulah saya mulai membaca koran Kompas. Itu pun masih pilih-pilih. Mana judul yang menarik, itulah yang saya baca. Selain itu hanya saya buka-buka saja dan baca sekilas-kilas.

Koran Kompas edisi khusus tahun 2001 (dok. Denik)
Koran Kompas edisi khusus tahun 2001 (dok. Denik)
Masuk SLTA barulah saya serius membaca berita yang tersaji di koran Kompas. Bahkan tulisan surat pembaca saya lahap juga sampai tuntas. Tak hanya itu saja. Manakala ada artikel yang bagus dan menarik maka langsung saya gunting untuk dibuat kliping.

Bukan apa-apa. Saya merasa sayang kalau ada tulisan atau berita bagus tapi setelahnya hanya jadi bungkus nasi. Sementara tulisan-tulisan di harian Kompas sangat bagus dan  menarik.

Setiap momen khusus dibuat ulasan yang khusus juga. Contohnya artikel dengan judul 100 Tahun Bung Karno. Isinya kan bagus. Masa setelah dibaca jadi bungkus nasi? Lebih baik saya gunting lalu dibuat kliping.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun