Apa Kabarnya Permainan Tradisional

Egrang, congklak, gasing, batu tujuh, petak umpet, taplak gunung, galah asin dan masih banyak lagi. Merupakan nama-nama permainan tradisional yang sangat digemari oleh anak-anak generasi 90-an ke bawah. Lalu apa kabarnya sekarang ya?

Dari hasil obrolan dengan anak-anak generasi millenial , hanya sebagian kecil yang tahu nama permainan tersebut dan cara memainkannya. Wah, sayang sekali ya? Padahal permainan tersebut sangat baik dan banyak manfaatnya.

http://ainoer.blogspot.com/

Permainan seperti petak umpet, batu tujuh dan galah asin membuat anak-anak energik dan penuh semangat. Karena harus berlari-lari dan bergerak ke sana ke mari. Melatih kesabaran anak dan mengajarkan kerja sama tim.

Namun seiring perkembangan jaman dan teknologi. Semua permainan itu lambat laun mulai dilupakan dan ditinggalkan. Berganti dengan permainan yang orang menyebutnya modern. Seperti games dan play station. Permainan yang dilakukan dengan duduk manis dalam jangka waktu lama. Sesuai kesanggupan si pemain.

http://ideunikdankeren.blogspot.com

Kita tentu tidak bisa melawan perkembangan jaman. Arusnya memang seperti itu. Tetapi kita harus menyikapi dengan bijak. Agar anak-anak tidak menjadi kecanduan dan tidak bisa lepas dari yang namanya games. Harus ada keseimbangan antara permainan otot dan otak. Jangan satu sisi saja. 

Lalu bagaimana cara mengembalikan ingatan akan permainan tradisional agar tetap lestari?

1 . Masukkan permainan tradisional ke dalam kegiatan di sekolah.

2 . Mainkan salah satu permainan tradisional saat pelajaran olahraga di sekolah.

3 . Ceritakan tentang jenis-jenis permainan tradisional & cara memainkannya.

4 . Dukung anak-anak untuk mengikuti salah satu permainan tradisional yang diadakan.

5 . Beri penjelasan tentang apa dan bagaimana permainan tradisional itu.