Mohon tunggu...
Deni Firman
Deni Firman Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Senang menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Practical Life Skills sebagai Kompetensi Lulusan

13 Desember 2022   15:03 Diperbarui: 13 Desember 2022   15:16 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Untuk peserta didik putri, practical life skills seperti memasak, membuat kue, berbenah, mencuci pakaian, menyetrika, merawat rumah, menjahit dan sejenisnya akan sangat diperlukan dalam perannya selaku istri dan ibu bagi anak-anaknya kelak. Di lembaga formal persekolahan, pendidikan keterampilan semacam ini kadang disebut sebagai pendidikan keputrian (tarbiyah niswiyyah).

Jika lulus SMA, seorang pelajar putri bisa saja melanjutkan studinya ke perguruan tinggi, atau memasuki bidang-bidang profesional yang selaras dengan bakatnya. Namun, fitrah dasarnya selaku wanita mengharuskannya memiliki sejumlah kompetensi selaku ibu rumah tangga.

Selama kehidupan manusia berjalan di atas fitrah (lelaki menikah dengan wanita) maka practical life skills menjadi kompetensi yang tidak bisa diabaikan. Yang lelaki harus menjadi lelaki dewasa (rijal) sementara lawan jenisnya harus menjadi perempuan yang dewasa pula (nisa').

Keterampilan praktis rumah tangga ini sebaiknya diajarkan sebagai perpaduan dari subjek teknis dan adab-akhlak sekaligus. Sebagai kompetensi teknis, sebagiannya ia ditopang kreativitas dan keterlatihan akibat seringnya berinteraksi dengan masalah, sehingga masalah bisa dikenali pola-polanya. Kecepatan bertindak, kecerdikan dan kelincahan (agility) muncul sebagai sesuatu yang organik dan spontan. Keterampilan ini mengimbangi kreativitas di ranah kognitif yang seringnya melibatkan abstraksi dan imajinasi dalam metode berpikir lateral. 

Cara berpikir lateral adalah keterampilan berpikir kreatif untuk masalah-masalah teoretis dalam lingkup yang lebih besar dan abstrak, namun kompetensi practical life skills akan membantu menjawab penyelesaian teknis-pragmatisnya di lapangan.

Metode Montessori dan kepanduan (boyscouting) banyak berurusan dengan penajaman practical life skills ini. Beberapa metode pembelajaran dari Montessori dan kepanduan bisa dimodifikasi untuk keperluan di masing-masing lokal.

Practical life skills akan membuat peserta didik peduli dan mau merawat dirinya sendiri, peduli dan mau menjaga lingkungan, serta menghasilkan karakter kemandirian, dalam kerangka bertahan hidup.  Sedangkan dalam kerangka pembinaan kompetensi qawwamah keterampilan hidup praktis juga menumbuhkan sikap tawadhu sebagai lawan dari sikap arogan dan menabur benih-benih harmoni hidup berkeluarga bersama pasangan.

Wallahu a'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun