Perbandingan Skema Piaget dengan Pendekatan Vygotsky
Piaget menggunakan istilah istilah skema untuk menjelaskan bagaimana sih anak membangun kerangka berpikirnya secara individual melalui pengalaman anak anaknya langsung. Sedangkan Vygotsky tidak menggunakan istilah skema secara eksplisit, tapi dia menjelaskan bagaimana pengetahuan itu terbentuk melalui proses-proses internalisasi dari interaksi sosial.
Kalaupun diibaratkan, Piaget bilang anak itu seperti arsitek yang membangun rumah pengetahuannya sendiri, sementara Vygotsky bilang anak itu juga perlu tukang, mentor, dan teman yang membantunya membangun rumah itu.
Nahh dari sini, bisa kita lihat bahwa keduanya memiliki pandangan yang saling melengkapi. Piaget mengajarkan pentingnya pengalaman individu dan proses internal, sementara Vygotsky mengingatkan kita bahwa pembelajaran juga sangat dipengaruhi oleh konteks sosial dan budaya.
Mengapa Konsep Skema dan ZPD Penting untuk Pendidikan?
Pemahaman tentang skema dan ZPD membantu guru dan orang tua mengembangkan strategi belajar yang efektif.
Memahami skema membantu guru menyusun materi yang sesuai dengan pemahaman awal anak-anak, sehingga anak tidak merasa bingung saat belajar hal-hal baru.
Memahami ZPD mendorong guru untuk memberikan bimbingan yang sangat-sangat tepat dan sesuai kemampuan anak dan anak tidak merasa terlalu sulit, tapi juga tidak terlalu mudah.
Menggunakan bahasa dan diskusi sebagai alat utama pembelajaran agar anak tidak hanya menerima informasi secara pasif, tapi aktif membangun pengetahuan.
Kesimpulan
Jean Piaget dan Lev Vygotsky sama-sama memberi kita cara pandang yang berbeda beda tapi saling melengkapi tentang bagaimana anak belajar dan berpikir. Piaget menekankan skema sebagai fondasi perkembangan kognitif yang dibangun secara aktif oleh anak sendiri. Vygotsky menekankan peran interaksi sosial dan bahasa dalam membantu anak mengembangkan kemampuan berpikir.