Mohon tunggu...
Denata
Denata Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

perempuan cerdas tidak hanya harus berpendidikan namun juga mampu menggunakan logika dan rasionalitas dalam menyingkapi sebuah isu. Broaden knowledge and be critical

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sekolah Pertama Itu Bernama Ibu

27 November 2020   16:10 Diperbarui: 27 November 2020   16:36 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber republika.co.id

Kedua, ibu mempersiapkan pribadi anaknya agar sukses dalam kehidupan. Saya selalu ingat dengan pelajaran etika dan sopan santun yang telah diajarkan ibu saya. Ibu selalu berkata bahwa kemampuan membaca dan menulis saja tidak cukup untuk mengukir kesuksesan, dibutuhkan perilaku dan kepribadian yang baik. Hal ini menunjukkan jika sosok ibu telah menjadi guru pertama yang mampu mengasah kemampuan anak dalam membedakan baik dan buruk, mengajari untuk menjadi lebih peka dan peduli terhadap orang lain. Sosok ibu telah melatih diri saya dalam menggunakan logika, mengasah rasa dan empati terhadap sesama manusia.

Ketiga, sosok ibu kerap menjadi contoh bagi anaknya. Apa yang dilakukan ibu, itu juga yang akan ditiru oleh anaknya. Tampaknya istilah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya sangat sesuai. Kedekatan dan kekaguman terhadap ibu membuat anak selalu ingin meniru hal yang dilakukan oleh sang ibu. Bahkan ibu dianggap sebagai sosok yang selalu benar, maka tidak heran jika anak sering memiliki harapan agar dapat menjadi seperti ibunya.

Meskipun saya tidak mengikuti profesi ibu sebagai pengajar di sekolah dasar, tapi saya memiliki harapan agar bisa menjadi perempuan hebat seperti ibu, terutama dalam membesarkan anak saya. Saya tumbuh dengan melihat ibu bekerja keras tanpa mengenal lelah. Meskipun hidup dalam kesederhanaan, ibu selalu berusaha memenuhi kebutuhan saya dan adik-adik. Ibu selalu mengajarkan bahwa masa sulit tidak boleh mengatur hidup kami. Ibu percaya bagaimanapun sulitnya hidup, pelangi akan selalu menampakkan senyumnya setelah badai datang menghampiri.

Keempat, ibu adalah seorang motivator. Saya yakin setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan, karena tidak selamanya yang dilakukan akan berhasil. Seperti saat mulai berlatih berjalan, kita seringkali jatuh. Begitu juga saat belajar naik sepeda, kita mengalami jatuh dari sepeda dan harus bangkit lagi untuk belajar. Semua kegagalan itu adalah hal yang wajar. Dari kegagalan yang pernah saya alami, ibu menjadi sosok pertama yang menumbuhkan semangat.

Saya masih ingat betul ketika saya dihadapkan dengan masalah besar. Perasaaan kecewa, sedih saya rasakan. Ketika saya tidak mampu berdamai dengan rasa emosi, bahkan saya ingin berhenti melangkah. Disinilah peran ibu sebagai motivator handal dan pemberi semangat. Ibu saya menjadi orang yang pertama mendukung dan memberi motivasi bahkan di saat tersulit saya. Ibu telah menjadi guru pertama saya yang mengajari  untuk melanjutkan hidup dan berjuang melawan semua rintangan. Ibu memberikan pelajaran tentang apa itu pantang menyerah agar saya mampu bertahan dalam kerasnya dunia.

Ibu adalah sosok perempuan yang tangguh dan penuh kasih sayang. Perempuan yang melahirkan  dengan mengorbankan nyawanya sendiri. Tidak ada yang lebih besar dari cinta seorang ibu. Ibu yang telah merawat dan mencurahkan kasih sayang sedari kecil hingga dewasa. Ibu akan memastikan anaknya melewati masa kecil dengan aman dan bahagia. Bahkan dengan kesabaran ibu mempersiapkan sang anak untuk menghadapi dunia. Tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan atau menjelaskan perasaan ibu terhadap anaknya.

Kecerdasan, ketekunan dan pribadi ibu menjadi faktor yang dominan bagi masa depan anak. Sejak kecil dengan bimbingan ibu, kepribadian anak dapat terbentuk dengan baik. Ibulah yang pertama kali mengajarkan moral yang harus dianut dalam hidup. Kesan permanen akan muncul karena ibu telah menjadi guru sejak anak berada dalam kandungan dan dilahirkan. Karenanya ibu kerapkali menjadi pribadi yang mengesankan.

Sosok ibu adalah yang pertama kali memberikan pengalaman berharga dalam hidup. Bagaimanapun juga ibu adalah guru pertama sebelum anak mulai belajar di sekolah. Peran ibu sangat besar, baik itu dalam aspek sosial, moral, psikologi dan spiritual. Ibu memiliki peranan penting dalam segala hal terkait perkembangan pribadi anak. Tidak mengherankan jika anak bergantung kepada ibunya. Dalam hal ini tidak bermaksud untuk mengesampingkan peran ayah. Karena ayah juga memiliki perannya sendiri. Ibu sungguh memberikan pengorbanan, keberanian, banyak pelajaran dan kebahagiaan dalam hidup. Bagi saya Ibu adalah sekolah pertama dan utama karena ilmu dan pengetahuan yang diberikan tidak diambil dari buku, tapi dibutuhkan untuk memahami dunia dan menjalani kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun