Mohon tunggu...
Demson Natanael Sihaloho
Demson Natanael Sihaloho Mohon Tunggu... Buruh - To find equilibrium

.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Disrupsi Ekonomi, Milenial Harus Memahami Stabilitas Sistem Keuangan

25 Juni 2019   22:29 Diperbarui: 25 Juni 2019   22:40 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:Bank Indonesia

Generasi millennial saat ini dianggap sebagai "juru kunci" dalam menentukan sejarah Indonesia kedepan. Mari kita lihat di tahun politik saat ini, suara dan dukungan generasi milenial diperebutkan bak primadona, hal ini disebabkan suara dan dukungan generasi milenial dianggap sebagai faktor penentu sebuah kontestasi politik. 

Tidak hanya dari sisi politik saja, dari sisi ekonomi pun peran generasi milenial sudah dibicarakan ditingkat nasional, bahkan internasional. Bagaimana tidak, hal ini dibuktikan dengan keterlibatan generasi milenial Indonesia saat ini dalam pengembangan ekonomi digital dan terbukti mampu membawa pundi-pundi Rupiah mengalir ke produk domestik bruto (PDB).

Ekonomi digital yang diperkenalkan generasi milenial saat ini membawa keuntungan sekaligus tantangan bagi berbagai pihak. Meskipun tantangan dan risiko ekonomi digital saat ini masih menyisakan "pekerjaan rumah" seperti serangan cyber ataupun fraud yang bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, namun kita semua yakin dan optimis bahwa generasi milenial akan membawa Indonesia menjadi salah satu pemain ekonomi digital terbesar di dunia. Bila ekosistem ekonomi digital berjalan stabil tentu hal ini dapat membantu menjaga Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia, demikian juga sebaliknya.

Mengingat pentingnya Stabilitas Sistem Keuangan dalam menjaga kondisi perekonomian Indonesia, maka sebagai pemain dan pengguna ekonomi digital terbesar di Indonesia, generasi milenial diharapkan memiliki pengetahuan terhadap Stabilitas Sistem Keuangan.

Generasi Milenial Harus Tau, Apa itu Stabilitas Sistem Keuangan?

Dikutip dari laman Bank Indonesia, Stabilitas Sistem Keuangan adalah suatu kondisi yang memungkinkan sistem keuangan nasional berfungsi secara efektif dan efisien serta mampu bertahan terhadap kerentanan internal dan eksternal sehingga alokasi sumber pendanaan atau pembiayaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian nasional.

Dikutip juga dari laman Otoritas Jasa Keuangan, Stabilitas sistem keuangan adalah suatu kondisi dimana mekanisme ekonomi dalam penetapan harga, alokasi dana dan pengelolaan risiko berfungsi secara baik dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Dari kedua defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem keuangan merupakan "organ vital" perekonomian yang harus dijaga dalam menghadapi berbagai gangguan ekonomi, contohnya penurunan nilai tukar Rupiah dan melambungnya harga-harga kebutuhan rumah tangga.

Sebagai contoh lain, generasi milenial tentu sudah sangat familiar terhadap financial technology (fintech) baik itu fintech lending maupun fintech payment gateway. Model bisnis fintech memiliki dampak pada stabilitas sistem keuangan. Hal ini terjadi karena fintech mampu meningkatkan kecepatan perputaran uang di masyarakat dan terbukti membawa manfaat bagi konsumen, pelaku usaha, maupun perekonomian nasional, namun di sisi lain fintech memiliki potensi risiko yang apabila tidak dimitigasi secara tepat maka dapat mengganggu sistem keuangan.

Untuk Apa Stabilitas Sistem Keuangan Dijaga?

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan per januari 2019 fintech lending telah menyalurkan kredit sebesar 25,9 triliun kepada masyarakat. Masifnya penyaluran kredit melalui platform digital tersebut diyakini dapat mendongkrak kesejahteraan dan mengurangi angka kemiskinan. Namun semua itu perlu didukung dengan pemahaman masyarakat dalam mengakses layanan fintech, hal ini untuk mencegah dan melindungi masyarakat dari praktik kejahatan keuangan. Apabila praktik kejahatan keuangan terjadi secara masif dan sistematis tentu dapat mengganggu Stabilitas Sistem Keuangan dan menghambat pertumbuhan ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun