Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Memahami Mega Proyek Neom dan New Murabba Arab Saudi Melalui Total Football Belanda

15 Maret 2023   20:56 Diperbarui: 15 Maret 2023   21:09 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukit-bukit yang mengelilingi Masjidil Haram adalah bukit batu keras. Ketika bukit batu itu dihancurkan untuk dibangun hotel, kontraktor tidak lagi memasang jaring atau menembok dinding bukit khawatir longsor. Sebab bukit keras itu akan terus berdiri kokoh.

Kerasnya bukit batu itu juga bisa dilihat dari terowongan Umar bin Khattab. Diatas terowongan yang bisa dilalui mobil dua arah, masih berdiri kokoh beberapa bangunan bertingkat.

Ketika sebuah wilayah bisa dibangun kota, berarti wilayah tersebut adalah wilayah dengan tanah keras. Sehingga diatasnya bisa didirikan bangunan. Bukan padang pasir yang tidak bisa dijadikan pondasi bangunan.

Karena kerasnya batuan tersebut, maka mendirikan bangunan bukanlah hal mudah. Dibutuhkan alat berat untuk menghancurkan batu yang keras. Membangun sebuah pondasi bangunan diatas batu yang keras, tidak bisa bermodalkan cangkul. Begitu juga ketika ingin meruntuhkan bukit-bukit batu yang keras.

Hal lain yang juga terasa dari Arab Saudi adalah wilayahnya yang terasa luas.

Indonesia mungkin lebih luas dibanding Arab Saudi. Tanah datar tanpa dihalangi pepohonan atau bukit hijau membuat negeri ini terasa luas. Meskipun mungkin dari segi ukuran, Indonesia lebih luas.

Terasa luas nya negara ini bisa kita rasakan ketika melakukan perjalanan darat dari Riyadh ke Makkah. Dalam perjalanan sejauh 850 km lebih ini kita akan merasakan luasnya negeri ini. Selain jalan lurus, kiri-kanan kita hanya disuguhkan tanah datar. Membentang dari ujung ke ujung tanpa dihalangi pepohonan atau perbukitan.

Dalam perjalanan ini, masalah besar pengemudi bukan sempitnya jalan, tapi luasnya wilayah. Tidak ada pepohonan yang menjadi penghalang angin. Sehingga terpaan angin sangat kuat datang dari depan, belakang, samping kiri juga kanan.

Ketika alam yang dihadapi keras dan terasa luas, maka membangun sesuatu pun mesti langsung lebih besar. Secara objektif, hal itu bermakna efisien dan efektif. Sementara secara subjektif, itu adalah "psyche" dari melihat ruang luas menghasilkan hasrat membangun sesuatu yang besar.

Arab Saudi sendiri pada dasarnya bukan hanya sekali saja membangun mega structure. Sebelumnya, Arab Saudi juga sudah membuat proyek yang bila kita perhatikan, sangat besar pada masanya.

Seperti ketika Arab Saudi membangun jalan yang menghubungkan Riyadh -- Makkah. Jalan raya yang menghubungkan dua kota utama di Arab Saudi ini dibangun dua arah. Arah ke Makkah dan arah ke Riyadh dipisah tanah yang cukup lebar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun