Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bapak Yusuf Mansur dan Ajaran Dasar Agama

24 Desember 2021   09:48 Diperbarui: 24 Desember 2021   09:55 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bapak Yusuf Mansur

Situasi Bapak Yusuf Mansur itu sederhana. Beliau hanya membalik dalam memahami dan mempraktekan logika beragama.

Siapapun tahu, bahwa logika dasar beragama adalah upaya meraih kehidupan yang lebih baik di akhirat nanti. Untuk memperoleh nya, ada kerja-kerja yang sifatnya ukhrawi yang mesti dilakukan. Namun akan lebih baik lagi kalau untuk meraih yang akhirat itu, orang juga mengerjakan hal-hal yang bersifat duniawi.

Jadi orang melaksanakan Shalat atau Puasa untuk meraih akhirat, itu sangat benar dan baik. Karena keduanya adalah amalan ukhrawi untuk meraih akhirat. Namun akan lebih baik lagi kalau orang makan, minum, bertetangga, bekerja, berpolitik, main medsos, belajar juga untuk meraih ukhrawi. Karena ini adalah kerja-kerja duniawi yang dikerjakan untuk meraih yang akhirat.

Apakah dengan fokus ke akhirat maka kehidupan dunia akan terabaikan?Menurut Agama hal itu tidak akan terjadi. Karena hal yang bersifat jangka pendek, biasanya akan otomatis tercapai ketika orang berusaha meraih yang jangka panjang.

Logika dasar beragama ini yang sepertinya di balik oleh Bapak Yusuf Mansur. Orang didorong melakukan amalan-amalan ukhrawi, untuk memperoleh hal yang bersifat duniawi. Kalau amalan ukhrawi untuk dunia, pastinya kerja-kerja dunia juga untuk kepentingan dunia.

Jadinya orang didorong Shalat Dhuha, karena Shalat Dhuha akan mendatangkan rizki yang tiada terkira. Orang pun didorong untuk memberikan uangnya dengan niat infak shadaqah, karena setelah infak dan shadaqah akan ada balasan berlipat-lipat bagi kehidupan di dunia. Shalat Dhuha tidak lagi dimaknai sebagai upaya tambahan untuk mendekati Tuhan diluar waktu-waktu Shalat yang sudah ditetapkan. Infak dan shadaqah juga tidak dimaknai sebagai ungkapan kesyukuran atas segala hal yang diterima selama hidup. Keduanya dilakukan karena dianggap akan ada reward instant ketika kita hidup.

Kalau dalam serial film Silat China seperti film "The Return of Condor Heroes" Bapak Yusuf Mansur ini seperti Pendekar yang ilmu silatnya sudah tinggi, tapi ingin mempertinggi lagi supaya bisa mengalahkan pesilat tangguh yang lain dan menjadi nomor 1. Untuk mencapainya, pendekar ini lalu mencari Kitab Silat sakti mandraguna yang disusun ratusan tahun lalu tapi susah didapatkan. Selain harus bersaing mendapatkannya, kitab Silat ini juga terletak di tempat yang sulit di capai. Seperti di Gunung yang tinggi atau jurang yang sangat dalam, dijaga oleh Naga dan banyak jebakan maut untuk meraihnya.

Namun pada akhirnya, si Pendekar berhasil mendapatkan Kitab Silat itu, lalu serius mempelajarinya. Karena tekun mempelajarinya, dia menjadi Pendekar yang makin sakti dan sulit dikalahlan. Hanya saja ketika mempelajarinya, si Pendekar terbalik memahami silat dasarnya. Karena terbalik memahaminya, hidupnya pun jadi terbalik-balik.

Pendekar jalannya memang lebih cepat dari masyarakat kebanyakan. Tapi caranya berjalan tetap sama. Kepala diatas, dan kaki dibawah dipakai untuk melangkah. Namun pendekar ini berbeda. Dia juga sama-sama berjalan lebih cepat dibanding Pendekar lain, cuma caranya berjalan berbeda. Kakinya diatas dan kepala dibawah karena yang melangkah dengan cepat itu tangannya. Sebagaimana Pendekar lain yang juga suka tertawa seperti masyarkat kebanyakan, Pendekar sakti ini juga suka tertawa. Hanya saja cara tertawanya berbeda. Pendekar ini terus menerus tertawa tanpa henti. Rumitnya lagi, si Pendekar ini menganggap tidak ada yang salah dengan caranya berjalan dan melompat.

Karena itu tidak aneh kalau beberapa waktu lalu ada berita membingungkan tentang cara Bapak Yusuf Mansur Shalat Istikharah. Disebutkan bahwa Bapak Yusuf Mansur akan membalas perlakuan orang-orang yang sudah memfitnah dirinya. Pengacaranya sedang mempersiapkan berbagai dokumen yang akan menyeret beberapa orang ke Pengadilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun