Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jadi Siapakah Pimpinan Lembaga Penelitiannya?

16 Oktober 2021   16:39 Diperbarui: 18 Oktober 2021   08:33 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karakter Paddington | filmdaily.co

Dalam riwayat kolonialisme Belanda atas Indonesia, peristiwa ini mungkin bisa disejajarkan dengan fenomena Snouck Hourgronje, seorang yang meneliti Islam serta dinamika kehidupan masyarakat muslim di Aceh ketika Belanda sedang keteteran menghadapi perlawanan masyarakat pribumi terhadap kolonialisme Belanda. 

Pemerintah Hindia-Belanda membutuhkan gambaran situasi yang valid serta cara menghadapi perlawanan masyarakat pribumi supaya kolonialisme bisa berjalan langgeng. Snouck adalah bagian dari upaya Belanda untuk mendapat keterangan valid tersebut.

Kembali ke Paddington. Kesimpulan saya atas film Paddington di atas bisa jadi dianggap tidak valid dan tidak ilmiah. Karena dasarnya adalah film yang kerap bersifat imajinatif dan tidak faktual. Meski banyak film dibuat setelah melakukan riset yang sangat mendalam.

Hanya saja sekitar tahun lalu, kesimpulan saya di atas terkonfirmasi ketika membaca buku berjudul "Sapiens" yang ditulis Yuval Noah Harari.

Sebagaimana diketahui, Noah Harari adalah sejarawan lulusan Oxford yang sekarang menjadi pengajar di salah satu Universitas di Israel. 

Bukunya yang berjudul "Sapiens" menjadi satu di antara international best seller book dan direkomendasikan banyak kalangan untuk dibaca. Zuckerberg, misalnya. Pemilik Facebook ini bukan hanya menyarankan orang untuk membaca buku tersebut, bahkan juga sempat melakukan dialog dengan Harari.

Di antara hal yang disinggung dalam buku tersebut adalah kaitan antara munculnya imperialisme Inggris dengan lembaga penelitian.

Menurut Harari, imperialisme Inggris itu tumbuh dan berkembang karena dukungan lembaga penelitian di Inggris. Hal ini ditandai dengan kerja sama antara Royal Society of London dengan Royal Navy. 

Bila Royal Society adalah komunitas para ilmuwan di Inggris, maka Royal Navy adalah nama Angkatan Laut Inggris.

Ketika dunia belum menemukan pesawat terbang sebagai alat transportasi, maka angkatan laut dengan kapal lautnya adalah instrumen utama para imperialisme global waktu itu.

Dalam buku tersebut, Harari menyebutkan tentang mahalnya biaya ekspedisi ilmiah yang harus dilakukan Royal Society. Untuk meringankan beban tersebut, maka Royal Society bekerjasama dengan Royal Navy.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun