Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Virus Corona, Kaburnya Batas antara Fiksi dan Fakta

25 Januari 2020   23:29 Diperbarui: 27 Januari 2020   09:08 10218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara umum konsep ini adalah cara memprediksi jumlah penderita sebuah wabah di sebuah daerah yang belum pernah kena wabah sebelumnya atau tidak ada orang yang imun dari wabah. 

Angka-angkanya merupakan akumulasi dari perhitungan masa inkubasi sebuah virus, contact rate penderita dan pola penyebaran virus. Secara singkat, R0 1 berarti 1 penderita melahirkan 1 penderita baru dan R0 2 melahirkan 2 penderita baru. Dalam rumus R0 terdapat tiga kemungkinan dalam penyebaran wabah.

Bila angka R0 lebih kecil dari 1, maka virus tidak akan mewabah bahkan mungkin menghilang. Bila R0-nya 1, berarti ada penyebaran virus dalam satu penderita ke satu orang. Pada kondisi ini, virus akan terus menyebar dalam populasi tersebut tapi tidak akan menjadi epidemic. 

Namun bila R0-nya lebih dari 1, berarti dari satu penderita akan melahirkan lebih dari satu penderita baru yang berarti penyakit akan terus menyebar dan menjadi epidemic atau wabah.

Dalam rumusan di atas, maka hal yang mengkhawatirkan dari wabah Kota Wuhan ini adalah angka R0-nya. WHO maupun pemerintah China belum mengeluarkan R0 dari wabah corona. 

Namun dalam paper berjudul "Novel coronavirus 2019-nCoV: early estimation of epidemiological paramters and epidemic prediction" yang dipublikasikan di situs medrvix.org, Jonathan Read dari Lancester University menyebutkan bahwa R0 dari 2019-nCoV adalah antara 3,6 dan 4 atau angka yang memungkinkan lahirnya epidemic.

Karena 1 penderita akan melahirkan hampir 4 penderita baru. Dalam hitungan minimal, deret angka penderitanya akan berbentuk 1-3-9-27-71 dan seterusnya.

Karena itu dalam prediksi Read dari Centre for Health Informatics, Lancaster University, dalam 14 hari ke depan (4 Februari) akan ada lebih dari 190 ribu (prediction interval, 132,751 ke 273,649) penderita virus corona. Berdasar sejumlah indikator yang dia temukan, penyebaran virus ini akan eksponential hanya dalam ukuran minggu.

Bila melihat contact rate sebagai variabel penentu angka sebaran penyakit serta profil Kota Wuhan, tidak aneh bila China melakukan tindakan masif dalam menangani virus corona.

Orang pun masih bertanya-tanya kenapa WHO tidak kunjung mendeklarasikan PHEIC, Public Health Emergency of International Concern, atau status darurat kesehatan global terhadap kejadian ini.

Wuhan mungkin tidak setenar Beijing atau Shanghai. Namun bagaimanapun Ibu Kota Provinsi Hebei ini adalah kota terbesar ke-7 China berpenduduk 11 juta jiwa atau hampir sama dengan Jakarta. Wuhan adalah tempat berkumpul pebisnis berbagai negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun