Pernahkah kamu merasakan tugas yang menumpuk didepan mata tetapi kamu masih saja membuka handphone, asik bahkan tetap enjoy scrolling dan berkata "nanti aja"?Â
Kalau iya, selamat kamu sedang dihinggapi oleh si kecil "malas". Ia tidak bersuara, tapi kehadirannya bisa menguasai hari-hari kita tanpa terasa dan sudah mencuri waktumu yang berharga.
Kita sering kali merasa malas dalam melakukan kegiatan sehari-hari, dan hal tersebut membuat kita menunda berbagai aktivitas yang sebenarnya sudah kita rencanakan dalam to-do list. Kita sadar bahwa diri kita sedang dilanda rasa malas, tetapi keinginan untuk melawannya begitu sulit. Malas bukan berarti kita tidak mampu, melainkan karena kita tidak mau melakukan hal tersebut pada waktu tertentu. Kondisi seperti ini sering dialami oleh banyak orang dari berbagai kalangan baik pelajar, mahasiswa, maupun pekerja yang terkadang merasa lelah secara fisik atau mental, sehingga dorongan untuk bergerak menjadi sangat kecil.
Rasa malas dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk "penyakit psikologis" yang membuat seseorang cenderung menunda pekerjaan demi tetap berada dalam zona nyaman. Biasanya, seseorang yang sedang merasa malas berusaha menghindari aktivitas yang dianggap berat, sepele, atau tidak menyenangkan. Dalam kondisi tersebut, kenyamanan sesaat terasa lebih menarik dibandingkan usaha untuk berkembang. Padahal, tanpa kita sadari, rasa malas yang dibiarkan begitu saja dapat menumpuk dan menjadi kebiasaan buruk yang sulit dihilangkan.
Rasa malas merupakan musuh yang tak biasa, sebab ia datang dari dalam diri sendiri. Kita tahu bahwa kita sedang malas, namun sering kali memilih untuk menuruti rasa itu. Jika dibiarkan, rasa malas dapat menjebak kita dalam kenyamanan yang sementara dan memberi kita rasa aman, padahal sebenarnya kita sedang berhenti berkembang. Akibatnya, tidak ada kemajuan atau inovasi dalam diri karena kita terjebak dalam kebiasaan menunda dan enggan bergerak maju. Rasa malas seperti bayangan yang selalu mengikuti langkah-langkah kecil kita, ia tidak terlihat secara kasat mata, tetapi terasa berat di hati dan pikiran.
Malas juga dapat menjadi "parasit" dalam kehidupan sehari-hari. Ia menggerogoti produktivitas dan membuat seseorang kehilangan arah serta kebingungan dalam menemukan celah untuk berkembang. Orang yang dikuasai rasa malas biasanya sulit untuk terorganisir dan tidak mampu mengatur waktu dengan baik. Rasa malas bisa muncul karena berbagai faktor, misalnya kelelahan, kurangnya motivasi, atau suasana hati yang tidak mendukung. Terkadang, rasa malas juga muncul karena seseorang kehilangan tujuan hidup, tidak tahu arah yang ingin dicapai, dan akhirnya membiarkan waktu berlalu dengan sia-sia tanpa manfaat.
Penyebab dari rasa malas itu muncul bermacam-macam. Secara umum, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Sering Menunda (Procrastination)
Malas muncul karena kita sering menunda pekerjaan ataupun aktivitas. Menunda adalah kebiasaan buruk yang memberikan kenyamanan sementara tetapi berdampak buruk di kemudian hari. Kebiasaan ini membuat pekerjaan semakin banyak dan menumpuk, lalu menghambat terselesainya tugas. Akhirnya, tekanan semakin besar dan rasa malas pun makin menjadi.
2. Kelelahan Fisik
Penyebab dari rasa malas salah satunya adalah kelelahan fisik setelah melakukan banyak kegiatan. Kondisi tubuh yang tidak fit dan dipaksa untuk mengerjakan sesuatu membuat fokus kita menurun dan kepala terasa pusing. Akibatnya, semangat dalam melakukan pekerjaan atau aktivitas pun tertunda dan berubah menjadi rasa malas. Oleh karena itu, menjaga kesehatan tubuh menjadi hal yang penting agar semangat tidak mudah hilang.
3. Kurangnya Manajemen Waktu
Ketika seseorang melakukan suatu aktivitas, seharusnya diimbangi dengan manajemen waktu yang teratur. Seseorang perlu memiliki jadwal agar lebih mudah dalam mengatur prioritas dan tujuan, sehingga tidak bingung dalam memulai dan menjalani aktivitas yang harus diselesaikan. Kurangnya pengelolaan waktu membuat seseorang cenderung menunda dan akhirnya kebingungan arah.
4. Lingkungan yang Tidak Mendukung
Malas juga dapat muncul karena lingkungan yang tidak mendukung. Suasana kelas yang ramai dan berantakan, lingkungan yang panas, teman-teman yang suka menunda pekerjaan, hingga tempat belajar yang terlalu nyaman bisa mengurangi produktivitas. Hal tersebut membuat seseorang merasa tidak nyaman dan sulit untuk fokus, sehingga lebih memilih untuk menunda pekerjaan dan menjadi tidak produktif.
5. Tidak Semangat atau Kurang Motivasi
Penyebab malas yang lain adalah hilangnya semangat. Motivasi merupakan pendorong seseorang untuk bergerak dan berkembang. Adanya tujuan yang jelas dapat mendorong seseorang agar lebih bersemangat menyelesaikan tugasnya. Namun, ketika tidak ada dorongan atau alasan yang kuat, seseorang cenderung enggan bergerak. Pikiran negatif seperti "aku tidak bisa", "tugas ini terlalu susah", atau "aku tidak paham materinya" membuat seseorang kehilangan keyakinan dan akhirnya memilih menunda pekerjaan tersebut.
6. Kebiasaan dalam Menggunakan Media Sosial
Penggunaan media sosial yang berlebihan juga menjadi faktor besar penyebab rasa malas. Waktu yang seharusnya digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan justru habis untuk bermain gawai, menggulir (scroll) media sosial, atau menonton hal-hal yang tidak bermanfaat. Kebiasaan ini perlahan membuat seseorang sulit fokus, menurunkan produktivitas, bahkan bisa menimbulkan rasa ketergantungan.
7. Tidak Minat pada Aktivitas yang Dilakukan
Tidak adanya minat atau ketertarikan terhadap suatu aktivitas juga dapat menimbulkan rasa malas. Ketika seseorang tidak menyukai hal yang dikerjakan, ia cenderung mengabaikan atau menyepelekannya. Misalnya, mahasiswa yang malas datang ke kelas karena dosennya dianggap membosankan atau terlalu tegas, dan mahasiswa yang tidak suka belajar karena mata kuliahnya terasa sulit.
Lalu, hal apa yang harus dilakukan jika rasa malas ini sudah menggerogoti kita, dan bagaimana cara mengatasinya?
Dari berbagai penyebab malas di atas, kita bisa melakukan introspeksi diri dan lebih mengenal apa yang sebenarnya menjadi akar dari rasa malas tersebut. Kita harus sadar bahwa si "malas" bukanlah teman baik yang selalu hinggap dan menetap di dalam diri kita. Malas datang dan berpura-pura menjadi teman saat kita merasa lelah, padahal ia sebenarnya hanya membawa pengaruh buruk yang tidak memberi dampak positif apa pun bagi kita.
Pada akhirnya, kita harus memutus hubungan dengan rasa malas dan berani melawannya. Kita perlu berprinsip untuk tidak akan terkalahkan hanya karena si malas ada di samping kita. Kita harus berani menutup mata darinya, mengabaikannya, dan lebih fokus pada hal-hal yang baik meskipun awalnya terasa berat.
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa malas:
a) Membuat Jadwal Harian dan Menentukan Prioritas Pekerjaan
Membuat jadwal dan menentukan prioritas dapat membantu kita mengatur waktu secara efisien. Dengan memiliki rencana harian yang jelas, kita bisa mengetahui apa saja yang harus dicapai setiap hari. Hal ini membuat kita merasa lebih produktif dan berguna, bukan hanya duduk diam tanpa perkembangan.
b) Mengubah Pola Pikir (Mindset)
Cobalah untuk mengubah cara pandang terhadap aktivitas. Yang tadinya dianggap sebagai beban, lihatlah sebagai tantangan yang menyenangkan. Katakan pada diri sendiri, "Saya bisa, dan tidak ada yang tidak bisa saya lakukan." Dengan menikmati proses dan menganggap setiap kesulitan sebagai bagian dari pembelajaran, rasa malas yang ada di dalam diri akan perlahan berkurang.
c) Mengubah Pola Hidup Sehat
Penyebab dari rasa malas salah satunya adalah kelelahan fisik, stres, atau pola hidup yang tidak seimbang. Maka dari itu, penting untuk menjaga pola makan, tidur yang cukup, dan berolahraga secara teratur. Tubuh yang sehat dan pikiran yang tenang akan membantu kita lebih fokus dan siap menghadapi berbagai aktivitas.
d) Menghindari Gangguan Media Sosial
Saat belajar atau bekerja, kita sangat mudah terdistraksi oleh gawai. Untuk menghindari rasa malas, sebaiknya kita mulai membatasi penggunaan handphone dan media sosial ketika sedang beraktivitas. Dengan begitu, kita bisa lebih fokus dan tidak mudah terdorong untuk menunda pekerjaan.
e) Menciptakan Lingkungan yang Nyaman dan Kondusif
Lingkungan memiliki peran besar dalam meningkatkan semangat. Teman-teman yang aktif, ruangan yang rapi, bersih, dan kondusif dapat membantu mengurangi rasa malas dan meningkatkan produktivitas.
f) Memberikan Self Reward
Ketika berhasil menyelesaikan tugas atau aktivitas, berikan penghargaan kepada diri sendiri. Hal ini bisa berupa istirahat sejenak, membeli makanan favorit, atau melakukan aktivitas yang menyenangkan. Self reward membantu menumbuhkan motivasi dan membuat kita merasa dihargai atas usaha yang telah dilakukan.
g) Berusaha Memanfaatkan Waktu Luang
Gunakan waktu luang untuk hal-hal yang bermanfaat. Tidak hanya pelajaran di sekolah atau kampus, tetapi juga belajar mandiri, mengeksplor hal-hal baru, atau memanfaatkan teknologi digital secara positif. Dengan memanfaatkan waktu dengan baik, kita bisa menjadi pribadi yang lebih produktif dan berkembang tanpa batas.
Dari pembahasan yang disampaikan dapat disimpulkan bahwa rasa malas merupakan salah satu hambatan terbesar dalam mencapai tujuan hidup. Faktor yang memunculkan rasa malas antara lain sering menunda pekerjaan, kelelahan fisik, kurangnya manajemen waktu, lingkungan yang tidak mendukung, tidak adanya semangat, kebiasaan menggunakan media sosial secara berlebihan, dan tidak adanya minat terhadap aktivitas yang dilakukan.
Rasa malas bukanlah sesuatu yang tidak bisa diatasi, melainkan bisa dilawan dengan kemauan yang kuat. Caranya adalah dengan membuat jadwal harian, menentukan prioritas pekerjaan, mengubah pola pikir, menjaga pola hidup sehat, menghindari distraksi media sosial, menciptakan lingkungan yang nyaman, memberikan penghargaan pada diri sendiri, serta memanfaatkan waktu luang untuk hal yang bermanfaat. Dengan begitu, kita bisa menaklukkan si kecil "malas" yang sering kali menyamar sebagai rasa nyaman, dan menggantinya dengan semangat untuk terus tumbuh, belajar, dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik setiap hari.
Jadi, setelah teman-teman membaca dan memahami, cobalah tanyakan kepada dirimu sendiri untuk hari ini apakah sudah produktif dan aktif? dan siapa yang menang kamu, atau rasa malasmu?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI