Mohon tunggu...
Ikwan Setiawan
Ikwan Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Kelahiran Lamongan, 26 Juni 1978. Saat ini aktif melakukan penelitian dan pendampingan seni budaya selain mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Dosen dan Peneliti di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Transformasi Ludruk: Keterlibatan Politik, Hegemoni Negara, dan Strategi Survival

9 Februari 2023   00:02 Diperbarui: 19 Februari 2023   09:22 1507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ludruk Marhaen menggelar pertunjukan di Istana Negara. Sumber: Historia/Perpusnas

Beberapa cerita provokatif ditampilkan tentang tema-tema sensitif agama yang berkorelasi dengan masalah sosial yang akut. Misalnya, para seniman ludruk menafsirkan kembali wacana-wacana sakral dalam ajaran Islam, seperti Allah Yang Maha Esa, dengan cara sekuler.

Di Jombang, salah satu daerah basis massa NU, Lekra membawakan cerita berjudul Gusti Allah Ngunduh Mantu (Tuhan Menantu). Dalam kisah yang dibawakan oleh kelompok paling terkenal di Jombang ini, Arum Dalu, Allah Yang Maha Esa, dianggap memiliki seorang anak. 

Ada juga cerita berjudul Kawine Malaikat Jibril… Pada tahun 1965, kelompok ludruk…di Jawa Timur lebih berani dan kritis. Cerita-cerita provokatif seperti Gusti Allah Dadi Manten (Dewa Menikah) dan Malaikat Kimpoi (Malaikat Berhubungan Seks) kerap dipentaskan di beberapa daerah yang menjadi basis kelompok kesenian binaan Lekra. 

Masyarakat Jawa Timur yang selama ini lebih ekspresif… dalam budayanya, mementaskan ludruk dengan cerita Malaikat Kipo. Kata “kipo” berarti “pipa” yang berfungsi sebagai saluran. Kisah ini membahas pemberontakan rakyat terhadap pemilik tanah di bawah program reformasi tanah. 

Kyai (guru agama Islam) adalah simbol kaum bangsawan kelas atas (priyayi) yang memiliki tanah yang lebih luas. Malaikat menjadi pembela masyarakat kelas bawah untuk mendapatkan hak atas tanah mereka. (“Gusti Allah Pun Ngunduh Mantu”, Tempo, 30 September 2013.p.98-99)

Kisah yang lebih kontroversial tentu saja Matinya Gusti Allah (Matinya Tuhan) yang membuat banyak umat Islam di Jawa Timur marah. Meski tidak ada data yang pasti tentang hal itu, bagi banyak umat Islam, Matinya Gusti Allah adalah propaganda aktif dari PKI yang memprovokasi keyakinan agama mereka tentang kekuasaan Tuhan. 

Memang semua cerita kontroversial yang dilakukan oleh kelompok ludruk di bawah doktrin komunis adalah reaksi kreatif dan kritis terhadap masalah sosial yang akut di masyarakat masih terjebak dalam wacana dan praktik keagamaan yang feodal dan ketat. 

Bagi Lekra, kondisi masa depan mungkin membuat masyarakat kelas bawah hidup sengsara dan tidak pernah menemukan jalan yang progresif dalam mencapai kesejahteraan ekonomi karena masyarakat selalu mengikuti kata-kata agama kyai tanpa memiliki pemahaman yang komprehensif tentang kehidupan.

Ludruk Marhaen menggelar pertunjukan di Istana Negara. Sumber: Historia/Perpusnas
Ludruk Marhaen menggelar pertunjukan di Istana Negara. Sumber: Historia/Perpusnas

Saya membaca keberanian kelompok ludruk untuk membawakan cerita-cerita yang sensitif secara relijius sebagai terobosan kreatif yang memiliki tujuan ideologis, pertama, mengajarkan massa untuk berpikir sekuler, terutama untuk melepaskan proses-proses duniawi yang rumit seperti kegiatan ekonomi dan politik dari cita-cita sorgawi. diajarkan oleh guru agama di wilayah desa. 

Untuk memberdayakan budaya rakyat sebagai sumber utama budaya nasional yang dapat memperkuat ideologi revolusioner di tengah massa proletariat, penting pada masa itu untuk “menyuburkan” kesadaran bersama akan pentingnya pemikiran radikal terhadap dogma dan kekuasaan feodal-religius. 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun