Black Hole Universe: Ruang Mengembang di Dalam Horizon Lubang Hitam
Teori ini dikenal sebagai Black Hole Universe Theory, yang menyatakan bahwa segala sesuatu yang kita lihat (termasuk ruang yang mengembang) sebenarnya terjadi di dalam horizon peristiwa lubang hitam. Dari luar, tidak ada yang bisa melihat ke dalam lubang hitam. Tapi dari dalam, kita bisa menyaksikan bahwa alam semesta sedang berkembang.
Fenomena seperti energi gelap, yang membuat alam semesta mengembang lebih cepat, bisa jadi hanyalah hasil dari bentuk ruang di dalam lubang hitam.
Simulasi, Eksperimen, dan Bukti Awal
Beberapa simulasi komputer telah menunjukkan bahwa materi bisa memantul setelah jatuh ke dalam lubang hitam. Teori ini juga didukung oleh loop quantum cosmology, yang menyatakan bahwa Big Bang bukanlah awal segalanya, melainkan hasil dari pemantulan dari alam semesta sebelumnya.
Selain itu, teori ini memprediksi bahwa bentuk ruang alam semesta tidak sepenuhnya datar, melainkan memiliki lengkungan kecil. Lengkungan ini dapat diamati melalui radiasi latar kosmik (CMB).
Prediksi Masa Depan dan Potensi Pembuktian
Dengan hadirnya teknologi baru seperti teleskop supercanggih dan detektor gelombang gravitasi (contohnya: LISA), para ilmuwan kini bisa menguji teori revolusioner ini lebih lanjut. Apakah benar kita hidup dalam sebuah lubang hitam yang memantul?
Jika benar, maka Big Bang bukanlah ledakan besar pertama, tetapi hanya kelanjutan dari siklus alam semesta yang terus runtuh dan memantul kembali.
Sumber Ilmiah dan Penutup
Teori ini dikembangkan dalam makalah ilmiah berjudul Gravitational Bonds from the Quantum Exclusion Principle yang ditulis oleh Enrique Gastanaga dan timnya. Makalah ini telah dipublikasikan di platform Arxiv dan menjadi bahan diskusi hangat di kalangan fisikawan teoretis dunia.