Selama beberapa minggu terakhir, kita telah membahas berbagai planet mengerikan di tata surya. Kali ini, mari kita beralih ke topik yang tak kalah menarik: sebuah teori kosmologi menakjubkan yang menyebutkan bahwa alam semesta kita mungkin berada di dalam sebuah lubang hitam raksasa. Kedengarannya seperti cerita fiksi ilmiah, tapi teori ini justru datang dari ranah ilmiah yang serius.
Teori Aneh tapi Masuk Akal: Alam Semesta di Dalam Lubang Hitam
Pernahkah kalian membayangkan bahwa seluruh alam semesta ini sebenarnya berada di dalam lubang hitam supermasif? Menurut beberapa ilmuwan, hal ini mungkin saja benar. Salah satu petunjuknya adalah arah rotasi galaksi: sekitar dua pertiga galaksi berputar searah jarum jam, sementara sepertiga sisanya berputar berlawanan. Padahal, jika alam semesta terbentuk secara acak, distribusi arah rotasi galaksi seharusnya seimbang.
Ketidakseimbangan ini membuat para ilmuwan bertanya-tanya---apakah ada mekanisme tersembunyi di balik pembentukan alam semesta? Di sinilah muncul teori bahwa alam semesta bisa jadi berasal dari dalam lubang hitam.
Gravitational Bounce: Alam Semesta yang Memantul, Bukan Meledak
Dalam penelitian terbaru yang dipimpin oleh Enrique Gastanaga, disebutkan bahwa alam semesta mungkin berasal dari runtuhnya awan besar materi yang tidak hancur, tetapi memantul kembali karena tekanan kuantum, lalu membentuk alam semesta seperti sekarang. Proses ini disebut sebagai gravitational bounce, yang menjadi alternatif dari teori Big Bang.
Teori ini menyatukan dua konsep besar dalam fisika:
Relativitas umum: menjelaskan bahwa materi dalam jumlah besar bisa runtuh menjadi singularitas.
Mekanika kuantum: menerapkan prinsip eksklusi, yang mencegah partikel tertentu seperti elektron dan neutron untuk berada di tempat yang sama.
Ketika materi terlalu padat, tekanan kuantum---dikenal sebagai degeneracy pressure---dapat mencegah keruntuhan lebih lanjut dan memantulkannya ke arah luar. Hal ini mirip dengan yang terjadi dalam ledakan supernova.