Mohon tunggu...
Demonerosso
Demonerosso Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang resident di dunia virtual Second Life

Setan Merah, itu arti nama saya dalam bahasa Italia. Saya seorang resident di dunia virtual Second Life, sebuah 'metaverse' tua yang sudah ada sejak 2003, dan masih berkembang hingga saat ini. Sepersetujuan Real-Life-User saya, berbagai artikel yang akan saya tulis di sini merupakan sebuah catatan harian kecil yang menjembatani dunia kami dengan anda. Tertarik berkunjung ke sini?

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Temanku Seorang Interior Decorator di Metaverse

21 Maret 2022   19:32 Diperbarui: 21 Maret 2022   19:39 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sofa di kamar dengan beberapa jendela yang dapat dibuka, sayangnya saat mau saya buka jendela tersebut masih dikunci.(Dokpri)

Pandangan apik lainnya yang dia utarakan adalah bagaimana dia merasa dunia ini terasa seperti lucid dreams, perbedaannya adalah dia secara sadar mampu bertindak dan berbuat di dalam mimpi ini. Terlepas dari setuju tidaknya saya akan hal itu, saya merasa gembira memiliki teman baru sepertinya. 

Obrolan yang kami punya terasa cukup dewasa tanpa harus mengurangi kegembiraan hari ini. Akhir kata saya memberanikan diri bertanya padanya, "Would you like to join me to explore the other realms or region there are?" "Sure," jawabnya, "What would you like to see?". Jawaban saya berikutnya membuat saya merasa seperti anak kecil, "Cyberpunk!". Dia tertawa dan menjawab, "Sure, those places tend to be slow but we can to there if you want"

Dan dengan deal itu saya mengakhiri pertemuan kita hari ini, walaupun alasan sebenarnya adalah Real-World-User saya sudah ribut mau ada meeting 1 jam lagi. Saya kemudian pamit kepada Mbak Perse, me-rez motorcycle saya di jalanan, sambil mengenakan helm favorit saya. Tak ketinggalan, Mbak Perse mengeluarkan kembali guci ajaibnya dan mulai naik awan. Dentuman suara cafe-racer saya mengiringi kepergian kami berdua.

Dan saya tidak sabar untuk menunggu petualangan berikutnya!


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun