Mohon tunggu...
Dedy Sigid Setiawan
Dedy Sigid Setiawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

facebook: dedy.s.setiawan.9@facebook.com Twitter: @DedySigid82 Blog : dedy-sigid82.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cara Jitu Menggunakan Listrik Pintar Dari PLN

21 April 2016   21:40 Diperbarui: 21 April 2016   21:45 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="sumber http://www.pln.co.id"][/caption]

Tidak dipungkiri listrik merupakan komponen dasar dari sebuah kehidupan. Hampir semua kegiatan saat ini selalu dihubungkan dengan adanya listrik. Mulai dari kehidupan rumah tangga, masyarakat, sosial sampai dengan proses industri tidak lepas dari sentuhan listrik. Semakin berkembangnya suatu negara semakin banyak pula listrik yang dibutuhkan. Maka tidaklah heran jika pengadaan listrik yang baik disuatu negara dapat membuat perekonomian yang baik pula.

Dengan semakin vitalnya kegunaan tenaga listrik ini, diharapkan dapat dijangkau dan diterima seluruh kawasan dan daerah khususnya daerah terpencil sekalipun. Bukan pekerjaan rumah yang mudah bagi pemerintah khususnya PLN apalagi masih terbatasnya produksi listrik nasional dan minimnya infrastruktur di daerah-daerah terpencil. Tidak hanya disitu saja, masih banyaknya subsidi listrik yang diterima oleh masyarakat juga menjadi kendala dalam operasionalnya. Beragam cara sudah ditempuh oleh PLN seperti pengurangan secara bertahap subsisidi listrik dalam beberapa tahun ini untuk menekan jumlah listrik yang dikonsumsi masyarakat. Bahkan PLN sudah meluncurkan program terbarunya dalam pengadaan listrik yang lebih baik atau biasa disebut listrik pintar (token listrik).

Pada dasarnya listrik pintar adalah program dari PLN yang dikhususkan untuk konsumen karena perubahan hanya pada pola pembayaran dari listrik pasca bayar ke listrik prabayar. Program ini tidak akan ada artinya jika konsumen tidak bisa memaksimalkan fungsinya. Fungsi yang paling kentara jika memakai listrik pintar adalah fungsi “KONTROL” dalam pemakaian listrik.

Fungsi kontrol ini hampir sama dengan fungsi kontrol pada pulsa HP (handphone) prabayar karena pelanggan harus membeli pulsa terlebih dahulu sebelum menggunakannya. Pemakaiannya pun terbatas sejumlah pulsa yang dibelinya sehingga mau tidak mau pelanggan akan mengontrol pemakaian pulsa berdasarkan fungsi dan tingkat kepentingan.

Bisa dibayangkan, jika konsumen tidak melakukan fungsi kontrol terhadap pemakaian listrik tentunya pulsa token untuk listrik pintar pastinya akan cepat habis sehingga konsumen tersebut harus membeli pulsa token lagi agar perangkat listriknya bisa digunakan lagi karena tidak ada batasan pemakaian listrik setiap bulannya. Bagi yang memiliki kecukupan ekonomi tentunya tidak jadi soal dengan membeli pulsa token lagi akan tetapi lain halnya dengan masyarakat yang serba kecukupan bahkan kekurangan. Walaupun demikian bagi konsumen yang serba kecukupan tidak dibenarkan dengan berfoya-foya menikmati jaringan listrik sedangkan dibanyak daerah masih ada masyarakat yang belum menikmati jaringan listrik nasional.

Dengan listrik pintar, konsumen diharapkan bisa mengontrol pemakaian listrik bulanannya. Pengguna juga bisa setiap hari melihat jumlah kw yang tersisa dan dapat merencanakan berapa kw yang terpakai dalam satu harinya. Dengan begitu konsumen akan timbul rasa peduli terhadap pengeluaran listrik yang digunakannya sehari-hari. 

Kepedulian akan pengeluaran listrik yang terpakai akan terus merangsang konsumen untuk terus melakukan penghematan dalam segala hal seperti pemakian lampu, pemakaian air, pemakaian TV dan lain sebagainya. Jika diperlukan kita harus mencatat berapa watt semua peralatan listrik yang ada dirumah kita sehingga kita bisa memetakan pemakaian peralatan listrik berdasarkan kegunaannya dan waktu pemakaiannya. Jika ini dapat kita lakukan maka hemat listrik bukanlah mimpi belaka.

Beberapa kiat yang telah dilakukan penulis dan mampu untuk menghematan pemakaian listrik antara lain yaitu :

  1. Matikan dan cabut setiap peralatan listrik yang sudah tidak digunakan karena pada kondisi matipun beberapa peralatan elektronik masih menyerap listrik seperti Charge HP, Radio tape dan Televisi.
  2. Ketika dirumah tontonlah acara bergenre keluarga sehingga semua orang bisa menonton dalam 1 televisi sehingga dapat memangkas pemakaian listrik dibandingkan jika menonton sendiri-sendiri.
  3. Gunakan peralatan mesin cuci dan setrika ketika pakaian sudah menumpuk sehingga akan lebih sedikit untuk pemakaian listriknya.
  4. Bagi konsumen yang sering bepergian dalam waktu yang lama bisa menggunakan timer listrik untuk lampu sehingga pemakaian listrik lebih efisien, efektif dan rumah lebih aman.
  5. Mulailah beralih ke peralatan elektronik yang low energi khususnya seperti lampu neon dan lampu TL ke lampu LED (terbukti dapat memngkas listrik sampai 10Kwh/bulan).
  6. Jika membeli peralatan elektronik pilihlah yang menggunakan low energi walaupun dengan harga yang sedikit lebih mahal karena secara jangka panjang biaya keseluruhan yang dikeluarkan lebih hemat.

Disisi pemerintah dalam hal ini PLN dengan adanya perubahan pola konsumsi konsumen dengan listrik pintar diharapkan ada penghematan pemakaian listrik dari konsumsi biasanya sehingga bisa dialihkan ke tempat yang lain seperti daerah-daerah yang belum tersentuh listrik sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat menikmati jaringan listrik. Penghematan pemakian listik juga dapat menghemat energi fosil sebagai bahan bakar pembangkit energinya.

Guna memperbanyak produksi energi listrik nasional pemerintah juga perlu membangun energi pembangkit listrik dari energi terbarukan seperti tenaga matahari. Ini dikarenakan wilayah Indonesia yang berada di garis Khatulistiwa sehingga hampir sepanjang tahun negara Indonesia menerima sinar matahari. Selain ramah terhadap lingkungan sumber energi dari matahari juga tidak akan pernah habis tidak seperti energi fosil yang lama kelamaan akan berkurang dan habis. Daerah-daerah yang sangat potensial dalam menerima panas matahari sepanjang tahun dapat dijadikan sebagai stasiun pembangkit tenaga matahari sehingga dapat menambah produksi listrik nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun