Mohon tunggu...
Abu Rosyid
Abu Rosyid Mohon Tunggu... Pemerhati bidang kepolisian dan militer

Menuangkan Ide, membangun kreasi untuk negri NKRI harga mati!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Waspadai Propaganda Berkedok Agama

19 Agustus 2025   14:33 Diperbarui: 19 Agustus 2025   14:33 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waspada Propaganda Berkedok Agama di Tengah Peringatan Kemerdekaan RI

Setiap bulan Agustus, bangsa Indonesia mengenang kembali perjuangan para pahlawan yang dengan darah dan air mata merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Kemerdekaan yang diraih pada 17 Agustus 1945 bukanlah hadiah, melainkan buah dari pengorbanan luar biasa. Namun, di tengah perayaan kemerdekaan ini, kita diingatkan bahwa ancaman terhadap keutuhan bangsa tidak hanya datang dari luar, tetapi juga dari dalam---yakni gerakan dan propaganda yang secara halus merongrong ideologi Pancasila dengan kedok agama.

Propaganda Ideologi dan Ancaman Kebangsaan

Salah satu bentuk propaganda yang kerap muncul adalah buletin-buletin yang menyebarkan narasi khilafah, menolak demokrasi, serta menyebut Pancasila sebagai sistem kufur. Misalnya, Buletin Kaffah yang masih tersebar di banyak masjid dan komunitas keagamaan. Isinya tampak seperti dakwah, tetapi sesungguhnya mengandung pesan ideologis yang bisa melemahkan nasionalisme.

Masalah utama terletak pada sikap sebagian masyarakat dan bahkan aparat yang merasa sungkan mengambil tindakan, hanya karena propaganda itu berbungkus agama. Padahal sejarah mencatat, penjajah dan pengkhianat bangsa pun sering menggunakan simbol-simbol agama untuk mendapatkan legitimasi.

Pentingnya Ketegasan Semua Pihak

Di tengah euforia kemerdekaan, bangsa ini harus belajar bersikap tegas. Bila ada gerakan yang merusak ideologi negara, apalagi mencoba menggantikan Pancasila dengan sistem lain, maka itu adalah bentuk perongrongan terhadap kemerdekaan yang telah diperjuangkan.

Negara wajib hadir dengan langkah hukum dan kebijakan yang jelas.

Ulama dan tokoh agama perlu menjelaskan kepada umat bahwa Pancasila bukan lawan agama, melainkan rumah besar yang menjaga keberlangsungan kehidupan beragama di Indonesia.

Masyarakat harus kritis dan tidak mudah terjebak dalam retorika manis yang sesungguhnya berujung pada agenda politik transnasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun