Mohon tunggu...
Dedy Gunawan
Dedy Gunawan Mohon Tunggu... Freelancer - Suami dari seorang istri yang luar biasa dan ayah dari dua anak hebat.

Penulis, blogger, jurnalis, senimanmacro, fotografer, penikmat kuliner, traveler, guru, pelatih menulis, dan penyuka segala jenis musik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Begitu Memprihatinkan Angka Putus Sekolah di Belawan

2 Oktober 2019   16:33 Diperbarui: 8 Oktober 2019   23:50 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wajah-wajah anak Belawan yang kontras dengan lingkungannya penuh sampah. Dokumen pribadi

"Jangan takut soal dana Pak Camat. Ada dana dari APBD, dana dari kementerian dan dana CSR yang juga bisa membantu Pak Camat dalam melaksanakan KLA ini nanti. Kami juga siap dari Dinas PPPA Sumut, untuk mendukung Bapak dalam memulainya nanti," kata Nurlela.

Wajah Anak-anak Belawan. Dokumen Pribadi
Wajah Anak-anak Belawan. Dokumen Pribadi
Sebelum merespon usulan Kadis PPA Sumut itu, Camat Medan Belawan Ahmad menceritakan bahwa persoalan yang selama ini mereka hadapi masih seputar tingginya tingkat anak putus sekolah di Medan Belawan. 

Hal ini dikarenakan tingkat pendapatan keluarga mayoritas adalah menengah ke bawah dan bermata pencaharian sebagai nelayan, "Sehingga tidak jarang anak dibawa untuk pergi melaut. Karena si anak mendapatkan duit dari hasil melaut, membuat mereka malas untuk bersekolah," ujar Ahmad.

Ahmad mengatakan pihaknya akan segera menindaklanjutinya. Ia berjanji akan mencari strategi agar anak-anak Belawan ini lebih semangat lagi untuk bersekolah. "Kita berharap mereka minimal tamat SMA, dan kalau bisa tamat kuliah," ungkapnya.

Ia juga menambahkan, pihaknya akan melibatkan semua elemen untuk membuat kegiatan-kegiatan positif bagi anak-anak Belawan, seperti menyediakan sarana-sarana olahraga berupa futsal, voli, bulu tangkis, karate, agar anak-anak yang sempat putus sekolah, bisa kembali diajak bersekolah. 

"Tahun 80-an, anak-anak Belawan sebenarnya disegani di Sumut, karena banyak yang berprestasi. Kita ingin mengembalikan kejayaan itu," imbuhnya.

Persoalan kebersihan dan sanitasi di Belawan sangat krusial. Sampah masih terus jadi persoalan. Dokumen Pribadi
Persoalan kebersihan dan sanitasi di Belawan sangat krusial. Sampah masih terus jadi persoalan. Dokumen Pribadi
Bebas Putus Sekolah
Pada perayaan HAN tempo hari, GNI Medan Belawan melibatkan Pemerintah Kecamatan serta puluhan instansi yang ada di Belawan. Thema yang diusung: "Anak Belawan Bebas Putus Sekolah". 

Perayaan ini melibatkan lebih dari 400 anak dari puluhan sekolah setingkat SD, SMP dan SMA, khususnya yang berasal dari Kelurahan Belawan II.

Kegiatan diisi dengan beragam perlombaan tingkat sekolah, diantaranya lomba menulis harapan kepada pemerintah tentang kondisi pendidikan di Belawan, lomba menggambar kolase, lomba mewarnai serta lomba fesyen show dengan mengenakan busana daur ulang. 

Nurlela mengapresiasi kegiatan ini dan mengaku senang melihat antusias anak-anak Belawan dalam mengikuti setiap perlombaan, khususnya kelas inspirasi yang diisi oleh para tokoh.

"Saya mengapresiasi perayaan yang dikemas dengan sangat baik dan menarik oleh GNI bersama dengan pemerintah. Sebagai lembaga yang fokus pada pemenuhan hak anak di Medan, GNI sudah menjadi mitra kami di Sumut untuk terus menyuarakan aspirasi dan hak-hak anak, salah satunya melalui perayaan HAN ini," puji Nurlela.

Nurlela menambahkan, tujuannya perayaan HAN setiap tahunnya adalah, untuk menumbuhkan kepedulian, kesadaran dan peran aktif setiap individu, keluarga, masyarakat, dunia usaha dan pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang berkualitas pada seluruh anak di Indonesia. 

Karena itu pihaknya terus mendorong pengembangan kebijakan kabupaten/kota layak anak (KLA) hingga ke tingkat kecamatan dan kelurahan, dalam rangka mengupayakan pemenuhan hak-hak anak.

Anak bermain di belakang rumahnya yang penuh dengan lautan sampah di Belawan. Dokumen Pribadi.
Anak bermain di belakang rumahnya yang penuh dengan lautan sampah di Belawan. Dokumen Pribadi.
Project Manager GNI Medan Belawan, Anwar Situmorang, mengatakan perayaan HAN ini adalah bentuk partisipasi GNI untuk mendorong kepedulian semua pihak, terutama pemerintah dan dunia usaha, untuk melakukan kerja-kerja aktif yang berdampak terhadap tumbuh kembang anak, salah satunya adalah dengan memastikan semua anak-anak Belawan mengikuti wajib belajar 12 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun