Pendidikan yang diberikan kepada mereka yang telah putus sekolah demi memberikan pengalaman dan kesan yang baik dalam proses pembelajaran
Program unik Tim PKM IPB untuk meningkatkan kemampuan problem solving pada anak sempat putus sekolah
Rendahnya tingkat resilience yang dialami oleh anak yang sempat putus sekolah menjadi permasalahan yang jarang menjadi perhatian publik
Kecamatan Sumbang di Banyumas butuh pendirian SMA Negeri.
banyak faktor yang menyebabkan banyaknya angka warga putus sekolah.
Sekolah Non formal sebagai upaya peningkatan kualitas SDM menuju Indonesia Emas 2045
Hari ini, dia adalah seorang murid sekali lagi, dan tidak ada yang bisa menghentikannya untuk bermimpi dan berusaha mewujudkan mimpi-mimpinya itu.
Ibadah puasa di bulan Ramadan yang dilakukan ummat Islam tidak hanya sekadar menahan lapar dan haus dari waktu subuh hingga waktu magrib.
Korban bullying tidak memiliki motivasi untuk bersekolah lagi karena mereka merasa bersekolah tidak lagi nyaman karena tindakan bullying
UNICEF (2020) melaporkan bahwa pada tahun 2018, satu dari sembilan anak perempuan Indonesia menikah di usia dini.
Pendidikan adalah salah satu amanat dasar negara yang mana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945. Namun, sampai saat ini masih banyak anak tidak sekolah.
Guru dan sekolah dianggap telah gagal mendidik siswa tersebut hingga akhirnya memilih untuk berhenti sekolah
Ekonomi menjadi faktor utama penyebab anak putus sekolah.
Jika komunitas semacam ini direplikasi di berbagai kampung maka dapat saling mengisi dan menguatkan bersama dengan lembaga pendidikan formal.
Ketika kita reuni dan lupa nama seseorang justru yang kita ingat adalah julukannya bukan? itulah mengapa labeling terbawa hingga dewasa.
Dalam janji kampanye, ada kesan semua capres sudah punya strategi untuk mewujudkan kesejahteraan bagi semua penduduk Indonesia.
Program kesetaraan paket ialah untuk membantu para masyarakat yang mengalami putus sekolah untuk melanjutkan dan menempuh pendidikan.
Pendidikan luar sekolah menjadi solusi j bagi anak-anak putus terutama di daerah terpencil yang ingin melanjutkan pendidikannya.
Anak Tidak Sekolah atau putus sekolah menjadi perhatian besar bagi pemerintah sehingga lahirlah Gerakan Lisu Massikola atau Gemar Limas