Kisahnya saya tulis di blog, di media online dan disebar-luaskan di media sosial. Kisah tentang Namboru ini juga saya videokan dan tayang di Facebook. Dalam seminggu tak ada perubahan.Â
Namun, sekali lagi, saya tak berhenti berharap. Dan benar juga, beberapa hari berikutnya, ada satu komunitas yang digawangi oleh pengusaha asal Medan tergerak hati untuk membantu.Â
Komunitas pengusaha ini kemudian mendatangkan Kiki Hendrawan, ahli akupuntur dari Bekasi ke Medan. Di tangan Kiki, Namboru Siahaan akhirnya sembuh. Sayang, dua tahun pasca sembuh, Namboru ini berpulang kepada pencipta-Nya. Tetapi, sekali lagi, walau ada rasa sedih, saya tidak kecewa. Karena saya sempat menyaksikan Namboru ini sehat kembali.
Sebagai penulis sekaligus #blogger, saya menyadari betul kekuatan tulisan. Sebuah tulisan yang berdaya gugah dan berdaya sengat ampuh membawa perubahan.
Melalui tulisan kita bisa menumbuhkan empati publik. Melalui tulisan kita bisa menyengat pejabat publik. Melalui tulisan kita membawa harapan bagi banyak orang yang hopeless.
Dan platform blog sanggup menjembatani niat dan semangat kita untuk melayani orang lain. Tak perlu minder menjadi blogger, walau hanya memiliki platform blogspot atau wordpress gratisan.Â
Saya selalu percaya, baik blog gratisan maupun berbayar hanyalah medium. Yang paling penting adalah informasi apa yang hendak kita sampaikan.
Era Digital
Beruntunglah kita hidup di era digital ini. Kekuatan gagasan didukung oleh internet di ujung jari, maka sekali ketukan kita bisa membuat perubahan. Bagi saya, internet dan dunia blog menjadi alat (senjata) pamungkas untuk membawa perubahan.
Dari sumpeknya gudang botot sekalipun, atau dari riuhnya ruang IGD Rumah Sakit, saya akan terus bergerilya menulis dan bersuara.Â
Jika di 2017, dan 2018 saya getol menulis, di 2019 semangat itu terus saya nyalakan.
Betul kata Bung Adhi Nugroho dalam sepenggal kalimatnya di https://www.nodiharahap.com/2018/12/kompetisi-blog-nodi.html?m=1Apa gunanya bahagia jika dirasakan oleh seorang diri saja?
Menulis dan ngeblog adalah cara saya merasakan kebahagiaan bersama banyak orang. (*)