Malam itu kami merayakan hari ulang tahun saudara sekomunitas kami. Karena masih dalam pandemi covid-19, maka kami tidak mengundang tamu untuk hadir dalam perayaan tersebut. Kami hanya meminta agar mereka mendoakan saudara kami yang berulang tahun tersebut agar ia sehat selalu dan segala kebaikan dianugerahkan kepadanya.
Jadilah bahwa kami merayakan pesta ulang tahun dengan acara yang sederhana. Kami memesan satu buah kue tar dan beberapa minuman segar.
Acara ulang tahun kami mulai dengan makan malam. Saat itu kami memilih ikan bakar yang menjadi menunya. Alasannya ialah karena yang berulang tahun saat itu sudah memasuki usia lanjut.Â
Kami takut jika setelah pesat usai, kolesterol dan tensinya naik. Nantinya bukan suka cita lagi yang tersisa tetapi penderitaan. Jadi kami memilih menu yang bersahabat dengan kondisi tubuh dari saudara kami yang sedang dalam suka cita karena ulang tahun kelahirannya.
Dalam hal itu, kami bukan saja turut dalam suka cita pertambahan usianya, tetapi juga dalam deritanya karena tidak lagi bisa menyantap menu-menu kesukaan lainnya seperti rendang dan seafood.
Setelah acara makan malam selesai kami melanjutkan acara potong kue dan nyanyi bersama. Sebenarnya acara potong kue dan nyanyi lagu ulang tahun ingin kami buat sebelum makan malam dimulai. Namun pihak pembuat kue tidak bisa menjamin kalau kuenya bisa datang tepat sebelum kami mulai makan malam.
Kami bernyanyi bersama dengan alat musik seadanya yaitu gitar. Acara dipandu oleh saudara kami yang menjabat sebagai bapak komunitas dalam komunitas kami tersebut.Â
Setelah bernyanyi dan potong kue, perwakilan dari kami menyampaikan kata-kata selamat ulang tahun. Setelah itu, kami mempersilahkan saudara yang berulang tahun untuk menyampaikan kesan-kesannya kepada kami.
Banyak hal yang disampaikannya kepada kami. Beliau berkisah tentang pengalaman hidupnya dikala muda. Dalam syeringnya yang kurang lebih setengah jam tersebut, beliau juga mengungkapkan rasa syukurnya yang paling besar karena berkenan di hati Tuhan untuk menjadi seorang imam bagi umat-Nya.Â
Baginya, melayani Tuhan adalah suka cita yang tak terkira dalam hidupnya. Dan karena itu ia selalu berdoa agar ia selalu diberi kesempatan melayani Tuhan setiap saat sampai akhir hayatnya tiba. Ia ingin dikenang sebagai pelayan Tuhan.