Yang sedang in sekarang adalah berita menteri "ambek ambekan". Tentu semua mudah menerka. Tak lain dan tak bukan adalah Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Berita amuk Menteri yang satu ini, memang bukan kabar baru. Juga bukan kabar burung. Itu kabar A at yang viral di banyak media.
Sejak jadi wali kota Surabaya ia terdengar sering teriak teriak. Tak pelak pula sambil nunjuk nunjuk muka orang. Dan berkacak pinggang.
Sesudah jadi Mensos hobby ngambeknya masih terpelihara dengan baik. Saya mencatat ada beberapa momen bu menteri bentak bentak anak orang. Di Lombok ia bentak bentakan dengan mahasiswa. Mahasiswa sebenarnya cuma Tabayyun soal info adanya kades yang bisnis jadi suplaier barang bansos non tunai. Bu Risma malah bentak mahasiswa "Kamu jangan fitnah saya".
Di Tuban, dia ngambek gara gara nemuin fakta pelaksanaan bansos non tunai ditunda. Di Tanggerang ada pungli atas nilai bansos tunai.
Di Gorontalo dia tunjuk-tunjuk hidung petugas Dinsos lantaran rekening penerima bantuan tunai tetap kosong. Artinya bansos tertahan. Saya kira masih ada peristiwa lain yang tidak sempat tercover.
Intinya sekarang masih ada pejabat negara yang masih suka ngambek di tempat terbuka dan didengar banyak orang. Ada yang merasa rikuh dan tak setuju hal itu terjadi.
Salah satunya, Â Gubernur Gorontalo Rusli Habibie. Ia protes keras. Bukan hanya tak setuju, ia malah menyatakan tak terima. Mereka itu rakyat saya. Mungkin benar mereka salah, tapi jangan diperlakukan demikian.
"Saya sudah lapor Presiden dan minta Menteri itu dievaluasi" kata Rusli.
Po kontra, setuju atau tidak terhadap sesuatu adalah hal biasa. Halal halal saja. Monggo.
Yang tak setuju, yang nyinyir selain dari gubernur Gorontalo tentu masih banyak.