Mohon tunggu...
dedi s. asikin
dedi s. asikin Mohon Tunggu... Editor - hobi menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sejak usia muda

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Marah-Marah Naikkan Elektabilitas

18 Oktober 2021   20:01 Diperbarui: 18 Oktober 2021   20:04 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pengamat politik universitas Al-Azhar Ujang Komarudin, menyebut, karakter Risma tak cocok dengan sifat dan kepemimpinan Presiden Jokowi dan cenderung merusak citra beliau.

Marah marah bukan solusi penyelesaian masalah negara. Ujang menyarankan Risma menjalani terapi kesabaran. Tapi tak kurang juga mereka yang tak bikin soal masalah itu. Wajar wajar saja.

Elit politik PDIP juga tak merisaukan hal itu. Wasekjen Arif Wibowo menyebut Risma sudah punya kebiasaan begitu sejak dulu, sejak menjadi walikota di Surabaya. Gak masalah, partai juga tidak merasa terganggu.

Idemdito ketua Komisi VIII Yandri Susanto. Kata dia, Risma masih on the track. Yang dilakukanya situasional karena banyak data di daerah yang masih semrawut. Yandri malah salut pada kenerja dan kegiatan Risma.

Karena  itu kata Ace Hasan Sazali seharusnya Risma memperbaiki dulu soliditas data. Ini soal sistim saja dan terjadi di semua daerah kata kader Golkar itu

Sebenarnya pejabat yang suka "gandeng" itu tak hanya Risma. Ada Ahok alias Basuki Tjahaja Purnama. Sejak jadi bupati Belitung Timur sampai Gubernur DKI, BTP sering bentak bentak bawahan jika bersalah.

Yang mungkin belum terekspos banyak, adalah Fiet Alexander Tallo. Bupati Alor NTT itu juga pemarah. Konon ia sempat menyumpal mulut seorang warga gara gara ketemu sedang tidur di siang hari. Tallo dikenal benci pada pemalas.

Dulu juga ada gubernur Jakarta yang dikenal galak. Dia adalah Ali Sadikin. Tapi Bang Ali katanya suka minta maaf kepada orang yang habis dimarahinya.

Kenapa Risma atau pejabat lain  berkarakter pemarah. Agak sulit menganalisanya. Ini pekerjaan para psikolog. Tapi kata psikolog Sally Planahp emosi atau marah itu perlu. Jika tidak punya emosi kita hanya akan jadi penonton bukan partisipan.

Karakter Risma dan pejabat sejenis agak sulit dikatagorikan mengidap gejala gangguan BPD (Bordeline Personality  Disorder).

Ciri ciri nya kurang "nyekrup". Gangguan BPD itu biasanya menyerang kaum muda dan tanpa sebab. Sementara Risma dan sebangsanya yang sama pemarah sudah tua dan ada penyebabnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun