Mohon tunggu...
DW
DW Mohon Tunggu... Freelancer - Melihat, Mendengar, Merasa dan Mencoba

Setiap Waktu adalah Proses Belajar, Semua Orang adalah Guru, Setiap Tempat adalah Sekolah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pemimpin Sejatinya adalah Pelaku

19 November 2023   21:48 Diperbarui: 19 November 2023   21:53 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Leader Walk The Talk, Leader Make Vision into Action.

Terdengar familiar dengan quotes-quotes itu? Sering kita temui dibanyak tulisan caption sosial media, ataupun seminar motivasi.
Quote-quotes pamungkas yang seolah menyindir pemimpin untuk bisa melakukan dan memimpin dengan tindakan, tidak lagi dengan nyuruh-nyuruh, atau asal perintah.

Pemimpin, apapun yang ia pimpin; organisasi, lembaga, pemerintahan atau sekedar Team Leader dari kelompok olahraga, memiliki otoritas yang diberikan dengan sadar, yaitu kekuatan memerintah atau Power. Perintah pemimpin bisa menggerakan tim, ke kanan, ke kiri, bertahan atau menyerang. Melalui perintah, seorang pemimpin bisa membawa perubahan. Sejarah sudah mencatat, perintah pemimpin yang hebat mampu menjadi kisah inspirasi yang luar biasa. 

Contohnya Raja Lionidas dari Sparta Yunani, yang dengan gagah berani mengacaukan serangan Kekaisaran Persia yang saat itu dipimpin raja Xerxes selama 3 hari. Raja Lionidas memerintahkan pasukannya yang hanya berjumlah 300 orang melawan pasukan Persia yang berjumlah 150,000 pasukan. Pertempuran yang jelas-jelas tidak seimbang ini menjadi catatan sejarah, disebut sebagai Pertempuran Thermopilai.

Raja Lionidas tidak asal perintah, tidak asal nyuruh, ia terlibat langsung. Turun langsung bersama pasukannya, merancang strategi dan mengeksekusinya bersama. Bahkan Raja Leonidas mati di medan pertempuran bersama timnya. 

Yuk kita tilik ke organisasi atau perusahaan kita saat ini. Jika anda memiliki pemimpin yang turun dan berinteraksi langsung dengan anda di lapangan, anda beruntung. Tapi sayangnya, banyak sekali pemimpin perusahaan yang hanya asal nyuruh, asal minta, dan asal tagih. Parahnya tidak disampaikan secara langsung, hanya melalui chat WA. Betul teknologi memudahkan komunikasi, tapi tidak semua hal bisa selesai disampaikan dengan chat. Pemimpin harus hadir nyata bersama timnya.

"Hallooo.. Besok sudah tanggal 20, mana progress klien??" Pesan chat yang masuk hari ini jam 15.33.
"HALOOOO!!!" disusul jam 15.42.

Saya yakin, WA ini dibaca oleh sebagian tim yang ada di WA Group itu, tapi tidak ada satupun yang menjawab.
Ada yang sengaja mengabaikan, ada yang menghardik pimpinannya, mungkin juga sumpah serapah yang keluar, ada juga yang buru-buru mengarsip dan menonaktifkan notif. 

Mari kita tela'ah lagi peran dan fungsi sebagai pemimpin, mau anda jabatannya Owner, Founder, Dirut atau apalah, pemimpin itu adalah PELAKU. Pemimpin adalah orang yang melakukan, atau pernah melakukan, sehingga bisa memberikan strategi menuju goal yang dituju serta mengantisipasi kegagalan. Lalu kalau cuma teriak-teriak atau kirim chat huruf kapital anda mengharapkan apa? Kredibilitas apa yang pemimpin ingin tunjukan? apa sebagai pemimpin, anda mau menunjukan bahwa perusahaan ini milik anda? 

Pasukan Sparta rela mati bersama rajanya karena mereka tau apa yang mereka perjuangkan, kebebasan dan kemerdekaan.
Pasukan Sparta bahkan berbangga diri bisa berjuang di medan perang bersama rajanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun