Mohon tunggu...
DW
DW Mohon Tunggu... Freelancer - Melihat, Mendengar, Merasa dan Mencoba

Setiap Waktu adalah Proses Belajar, Semua Orang adalah Guru, Setiap Tempat adalah Sekolah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Google Bukan Satu-satunya Solusi

24 Juli 2018   12:56 Diperbarui: 24 Juli 2018   14:25 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

"Banyak hal yang kita tahu, tetapi lebih banyak hal yang kita tidak tahu"

Kehidupan saat ini sangat dimudahkan, karena informasi apapun kini bisa kita dapat dari gawai kita. Kita tidak perlu repot keluar rumah atau kantor untuk bisa mendapat referensi informasi, yang perlu kita lakukan adalah berpikir tenang untuk mengetik Key-word yang cocok untuk bisa mendapatkan hasil yang kita inginkan. Tapi apakah itu selesai? tidak.. sering kita merasa hasil yang disajikan Google tidak semuanya sesuai. Google bukanlah solusi handal satu-satunya. 

Diera ini, kita dikepung informasi, baik itu dimedia sosial, berita online, sampai dengan WA Group. Hampir tidak pernah kita tertinggal informasi, bahkan bisa dikatakan kita sering "muntah" karena dijejali informasi.  Contohnya saja, pemberitaan yang sedang "hot" dalam 2 hari ini, bagaimana suhu politik menghangat ketika Jokowi mengundang 6 tokoh yang digadang-gadang akan menjadi Cawapresnya. Dari sisi seberangpun melakukan gebrakan, Prabowo menemui Amien Rais dan Ulama 212. Publik dijejali indormasi yang sama, sepanjang malam informasi beterbangan sampai dengan detik ini, padalah siapa masing-masing calon wakil presiden pun belum diumumkan. Atau berita mengenai sukamiskin yang ternyata berubah menjadi "Suka kaya" bagi Kalapasnya.

Hal ini menunjukan bahwa kita saat ini sangat beruntung karena bisa dengan mudah mendapatkan informasi apapun yang kita inginkan, dan bukan hanya di Google. Tidak jarang kita mendapat ide kreatif dari Instagram, bahkan saya merasa terinspirasi menulis dari sebuah postingan sahabat di Facebook. 

Namun apa jadinya ketika diera yang serba informatif ini kita menemukan orang selalu berkata "tidak ada", atau "Sudah mentok nih", "tidak ketemu". Pertanyaan besar adalah "apa iya tidak ada?" atau jangan-jangan dia yang tidak "mau" mencari. Jawaban singkat "tidak ada" sangat sulit kita terima diera jaman keterbukaan ini, seolah-olah dia hidup di dalam kotak sempit.

Sumber pengetahuan saat ini bukan berasal dari Google saja, kita bisa mencari informasi berupa data dari banyak sumber, bisa dari artikel, postingan orang di media sosial, facebook, instagram, referensi tulisan orang lain. Ketika mencari sebuah referensi informasi jika hanya mengharapkan pada Google maka tidak akan dapat. Kita harus masuk ke Instagram, Facebook, Twitter untuk bisa melirik apakah ada seseorang yang posting mengenai informasi itu. Jika hanya berkutat pada key-word saya jamin 100% hasilnya tidak akan optimal. 

Tidak bisa hanya klik Chrome, lalu Google, lalu masukan kata.. seketika data yang kita butuhkan ada dilayar monitor. Tidak bisa semudah itu, karena Google adalah penyedia konten, setiap konten memiliki spesifiksi kata yang tepat, anda beruntung ketika Google memberikan informasi yang tepat. Tapi tidak sedikit Google memberikan informasi yang masih mentah, anda perlu bahan untuk meyakinkan apakah data itu valid.

Google bukanlah satu-satunya "jendela informasi" diera saat ini, yang kita butuhkan kemampuan untuk keluar dari ketergantungan kepada Google dalam melakukan research, kita harus smart mencarinya. Keluarlah dari kotak kecil anda, lihat bahwa ada banyak cara untuk mencari informasi, data, images, tulisan. Bahkan terkadang kita butuh kembali ke cara konvensional yaitu membaca buku dan koran demi bisa mendapat sepotong informasi yang kita butuhkan.

Dan jika pada akhirnya hasilnya pun tidak ada, paling tidak anda belajar bahwa ada cara lain selain mengandalkan Google. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun